Inggris Lawan Drone dengan Senjata Laser DragonFire: Penerapan Mulai Tahun 2027

Inggris Lawan Drone dengan Senjata Laser DragonFire: Hemat Biaya 10 Kali Lipat Dibandingkan Rudal

Militer Inggris akan mengambil langkah maju yang signifikan dalam kemampuan pertahanannya dengan pengembangan sistem senjata laser berdaya tinggi yang disebut DragonFire. Teknologi inovatif ini, dirancang untuk menghancurkan drone dan ancaman udara lainnya dengan sinar cahaya yang presisi, berpotensi merevolusi peperangan dan meningkatkan postur keamanan global Inggris.

DragonFire menyoroti potensi aplikasi senjata di berbagai teater, dengan fokus khusus pada kegunaannya dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris dilaporkan ingin mempercepat pengembangan DragonFire, menggarisbawahi urgensi yang dirasakan untuk memperkuat sistem pertahanan udara Inggris.

DragonFire: Laser yang Berfokus pada Pertahanan

DragonFire adalah produk dari Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) dan telah dikembangkan selama beberapa tahun. MoD dilaporkan ingin mempercepat pengembangan senjata ini, terutama karena konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan Jalur Gaza. Urgensi ini menggarisbawahi kebutuhan akan sistem pertahanan yang kuat yang mampu secara efektif melawan ancaman yang terus meningkat yang ditimbulkan oleh pesawat tak berawak.

Menurut laporan berita, DragonFire dirancang untuk menyerang dan menghancurkan drone dengan sinar laser yang kuat. Para ilmuwan di Porton Down, sebuah laboratorium rahasia pemerintah, dikreditkan dengan memainkan peran penting dalam pengembangan senjata ini. Ketepatan yang luar biasa dari DragonFire adalah aspek yang patut dicatat. Sumber berita mengklaim bahwa sinar laser dapat menyerang target sekecil koin £1 dari jarak satu kilometer, menyoroti keakuratannya yang luar biasa.

Fungsi utama DragonFire terletak pada kemampuannya untuk menetralisir drone dan kendaraan udara tak berawak (UAV) lainnya. Pesawat terbang lincah dan murah ini telah menjadi perhatian yang berkembang bagi militer di seluruh dunia, karena kapasitas mereka untuk menimbulkan kerusakan signifikan pada personel dan infrastruktur. Metode tradisional untuk melawan ancaman drone, seperti jet pencegat dan serangan rudal, bisa mahal dan tidak tepat.

DragonFire, sebaliknya, menawarkan solusi yang berpotensi lebih hemat biaya. Laporan berita menunjukkan bahwa satu tembakan laser dari DragonFire berharga sekitar £10 (sekitar Rp 180.000), sangat kontras dengan harga mahal yang terkait dengan peluncuran rudal.

Pengembangan yang Dipercepat

Sementara jadwal pasti untuk pengerahan DragonFire tetap dirahasiakan, sumber-sumber yang dekat dengan Kemenhan Inggris menunjukkan adanya urgensi untuk membawa sistem ini online. Konflik yang sedang berlangsung di Ukraina telah menggarisbawahi kebutuhan akan sistem pertahanan udara yang kuat, dan potensi DragonFire untuk menetralisir ancaman drone kemungkinan merupakan faktor signifikan dalam keinginan Kemenhan untuk mempercepat pengembangan.

Artikel dari The Telegraph menunjukkan kemungkinan pengerahan prototipe ke Ukraina dalam waktu dekat, sementara BBC News melaporkan bahwa Kemenhan Inggris sedang berupaya untuk mempercepat produksi DragonFire.

Dr. Alice Carter, Analis Pertahanan di Royal United Services Institute (RUSI):

“DragonFire mewakili lompatan yang signifikan dalam teknologi pertahanan Inggris. Potensinya untuk menetralisir ancaman drone dengan cara yang hemat biaya dan tepat sangat menarik. Namun, sangat penting untuk diingat bahwa ini masih merupakan teknologi yang sedang berkembang, dan pengujian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan efektivitas operasionalnya. Selain itu, pertimbangan etis mengenai penggunaan senjata energi terarah harus ditangani dengan hati-hati.

Keunggulan DragonFire dibandingkan Senjata Tradisional

Para ahli dan pejabat militer telah menunjukkan beberapa keunggulan yang dimiliki DragonFire dibandingkan senjata konvensional yang digunakan untuk pertahanan udara. Berikut ini adalah beberapa manfaat utamanya:

  • Efektivitas biaya: Meluncurkan rudal untuk menetralisir drone bisa menjadi proposisi yang sangat mahal. DragonFire, di sisi lain, mengandalkan energi untuk berfungsi, menjadikannya pilihan yang lebih ekonomis dalam jangka panjang.
  • Mengurangi Risiko Kerusakan Agunan: Tidak seperti rudal, yang dapat meledak di area yang luas, sinar laser DragonFire dirancang untuk menargetkan drone tertentu dengan dampak minimal terhadap lingkungan sekitar.
  • Keterlibatan yang cepat: Sinar laser bergerak dengan kecepatan cahaya, memungkinkan keterlibatan yang hampir seketika dengan ancaman di udara. Waktu respons secepat kilat ini sangat penting dalam situasi di mana kehadiran drone menimbulkan bahaya yang akan segera terjadi.

Munculnya DragonFire menandakan momen penting dalam teknologi militer Inggris. Sistem senjata laser inovatif ini berpotensi mengubah lanskap medan perang, menawarkan solusi yang tepat dan hemat biaya untuk melawan ancaman udara. Sementara pertanyaan tentang keamanan dan pertimbangan etis tetap ada, pengembangan DragonFire merupakan langkah maju yang signifikan dalam kemampuan pertahanan.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top