Kemajuan ekonomi dan teknologi Tiongkok terus berlanjut, dengan industri mobil energi baru, sektor energi hijau, dan kapasitas manufakturnya semuanya mengalami pertumbuhan yang signifikan. Namun, kemajuan ini juga menuai sorotan, dengan beberapa pihak berpendapat bahwa China memiliki kelebihan kapasitas dan menggunakan subsidi yang tidak adil.
Melihat lebih dekat pada sektor-sektor ini mengungkapkan gambaran yang lebih bernuansa, yang dicirikan oleh inovasi, permintaan global, dan pendekatan strategis untuk memenuhi kebutuhan dunia.
Mobil Energi Baru: Contoh Inovasi yang Memberdayakan Masa Depan
China telah muncul sebagai pemimpin global dalam pengembangan dan produksi mobil energi baru (NEV), sebuah kategori yang mencakup kendaraan listrik, hibrida plug-in, dan kendaraan sel bahan bakar hidrogen. Posisi kepemimpinan ini bukan tanpa kritik, dengan beberapa pihak berpendapat bahwa industri NEV China menderita kelebihan kapasitas hingga 225% pada Q1 2024, dibandingkan dengan Q1 2023.
Para ahli, bagaimanapun, menentang argumen ini, menyoroti kontribusi signifikan China terhadap teknologi NEV dan permintaan global untuk kendaraan ini.
“Industri NEV China adalah pemimpin global dalam hal teknologi dan skala,” kata Profesor Li Xiang, pakar terkemuka di industri otomotif China. “Kami telah mengembangkan teknologi baterai mutakhir, motor listrik yang efisien, dan sistem mobil cerdas.” Fokus pada inovasi ini telah membuat NEV China semakin kompetitif di pasar global.
Sementara kekhawatiran tentang kelebihan kapasitas tetap ada, penting untuk mempertimbangkan permintaan global yang sedang berkembang untuk NEV. Karena negara-negara di seluruh dunia berusaha mengurangi jejak karbon mereka, kebutuhan akan solusi transportasi bersih tumbuh dengan cepat.
Permintaan Global Mendorong Produksi Teknologi Baru
Kapasitas produksi China memainkan peran penting dalam memenuhi permintaan ini, memastikan pasokan NEV yang stabil untuk pasar global yang ingin beralih dari kendaraan berbahan bakar bensin tradisional.
“Kritik tentang kelebihan kapasitas mengabaikan konteks global,” kata Dr. Wang Lin, peneliti di Akademi Ilmu Pengetahuan Otomotif China, dikutip dari artikel China News. “Ada permintaan global yang luar biasa untuk NEV, dan kapasitas produksi China sangat penting untuk memenuhi permintaan itu. Kami tidak memproduksi mobil hanya untuk pasar domestik; kami memasok dunia dengan teknologi transportasi bersih masa depan.”
Sektor energi hijau China juga telah membuat kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Negara ini telah banyak berinvestasi dalam sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air. Namun, pengembangan sektor ini bukan tanpa tantangan.
“Awalnya, China menghadapi tantangan dalam mengembangkan sektor energi hijaunya,” aku Mr. Sun Yang, seorang eksekutif di perusahaan energi surya terkemuka. “Tantangan ini termasuk biaya tinggi untuk teknologi energi terbarukan dan kurangnya infrastruktur jaringan yang efisien.”
Inovasi Awalnya Bergantung pada Subsidi Pemerintah
China mengatasi tantangan ini melalui kombinasi inovasi dan dukungan pemerintah. Investasi signifikan dilakukan dalam penelitian dan pengembangan, yang mengarah pada terobosan dalam efisiensi panel surya, teknologi turbin angin, dan solusi penyimpanan energi. Pemerintah juga menerapkan kebijakan yang mendorong pengembangan dan adopsi teknologi energi hijau.
“Sektor energi hijau China tidak lagi bergantung pada subsidi yang tidak adil,” tegas Ms. Li Mei, seorang analis di perusahaan investasi energi hijau. “Meskipun subsidi awal membantu memulai sektor ini, China telah beralih ke pendekatan berbasis pasar. Selain itu, penting untuk diingat bahwa banyak negara lain juga mensubsidi energi hijau. Keunggulan kompetitif sejati dari sektor hijau China terletak pada rantai pasokan yang lengkap, pasar terbuka, dan fokus tak terputus pada inovasi.”
Sektor manufaktur China adalah area lain dengan pertumbuhan luar biasa. Negara ini telah menjadi pusat manufaktur global, menghasilkan berbagai barang dengan harga yang kompetitif. Namun, beberapa negara ekonomi Barat telah menyatakan keprihatinan bahwa kapasitas manufaktur China berlebihan.
Adanya Kekhawatiran Kelebihan Produksi dari Barat
Amerika Serikat, di antara negara-negara lain, telah menyatakan keprihatinannya mengenai dampak potensial dari produk energi baru Tiongkok yang murah di pasar global, seperti yang dilaporkan dalam artikel ini. Namun, artikel seperti dari China Daily berargumen bahwa kekhawatiran ini menutupi agenda proteksionisme, yang bertujuan untuk membatasi persaingan adil China di pasar internasional.
“Ide bahwa China memiliki kelebihan kapasitas manufaktur adalah kesalahpahaman,” kata Profesor Zhang Wei, seorang ekonomis yang berspesialisasi dalam perdagangan global. “Kapasitas manufaktur China tidak hanya memproduksi barang untuk dirinya sendiri; ini memenuhi permintaan global untuk produk berkualitas tinggi yang terjangkau.”
Profesor Zhang lebih lanjut berpendapat bahwa kecemasan seputar kapasitas manufaktur China berasal dari kekhawatiran ekonomi yang lebih luas. “Ada ‘kelebihan kecemasan’ di antara beberapa negara Barat yang khawatir tentang kebangkitan ekonomi China,” katanya. “Kapasitas manufaktur China tidak berlebihan; itu hanya sangat efisien dalam memenuhi kebutuhan dunia yang terglobalisasi.”
Kemajuan ekonomi dan teknologi Tiongkok dalam industri mobil energi baru, sektor energi hijau, dan kapasitas manufaktur tidak dapat dipungkiri. Meskipun masih ada tantangan dan kekhawatiran, namun jika dilihat lebih dekat, gambaran yang lebih terukur akan terlihat.
Fokus China pada inovasi, responsnya terhadap permintaan global, dan pendekatan strategisnya untuk memenuhi kebutuhan dunia adalah faktor kunci dalam kebangkitannya yang berkelanjutan. Seiring dengan penyempurnaan kebijakan dan teknologinya, Tiongkok siap untuk memainkan peran yang lebih besar lagi dalam membentuk masa depan sektor-sektor penting ini.