Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan satu brigade yang terdiri dari empat batalyon untuk membantu Jalur Gaza, menyusul arahan Presiden Joko Widodo kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengenai bantuan kemanusiaan untuk wilayah tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Indonesia yang lebih luas untuk mendukung warga sipil Palestina di tengah-tengah operasi militer Israel yang sedang berlangsung.
Komposisi dan Tugas Brigade Penjaga Perdamaian
Brigade TNI yang berjumlah 1.212 personel ini terdiri dari Batalyon Zeni, Batalyon Kesehatan, Batalyon Perbekalan, dan Batalyon Pendukung. Setiap batalyon memiliki peran khusus selama misi mereka di Gaza. Batalyon Teknik akan fokus pada perbaikan infrastruktur, sementara Batalyon Kesehatan bertugas menyediakan perawatan medis.
Batalyon Perbekalan akan mendirikan dapur umum dan mengelola layanan makanan, dan Batalyon Pendukung akan meningkatkan langkah-langkah keamanan. Namun, pengerahan pasukan ini masih bergantung pada mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menekankan pentingnya peran masing-masing batalyon, dengan mengatakan, “Batalyon Zeni bertugas untuk memperbaiki infrastruktur, Batalyon Kesehatan bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan, Batalyon Perbekalan bertugas untuk mendirikan dapur umum dan pelayanan makanan, dan Batalyon Pendukung bertugas untuk meningkatkan keamanan.”
Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Panglima TNI Agus Subiyanto menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan sumber daya tambahan, seperti rumah sakit lapangan dan kapal rumah sakit, ke Gaza, sambil menunggu keputusan akhir dari pemerintah. Ia meminta dukungan DPR, dan menyoroti inisiatif tersebut sebagai bentuk diplomasi militer. “Kami mohon dukungan DPR untuk mendukung pengiriman pasukan dan rumah sakit lapangan ini sebagai bentuk diplomasi militer,” kata Agus.
Instruksi Presiden dan Upaya Diplomasi
Presiden Joko Widodo, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jokowi, telah menginstruksikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mengkoordinasikan upaya bantuan untuk Gaza. Prabowo bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan untuk membahas hasil kunjungan kerjanya ke Singapura baru-baru ini dan strategi yang lebih luas untuk Gaza.
Setelah pertemuan tersebut, Prabowo melaporkan bahwa Indonesia siap untuk mengirim rumah sakit dan tenaga kesehatan ke Gaza. Dia juga menyebutkan potensi kolaborasi dengan negara-negara Timur Tengah, khususnya Uni Emirat Arab (UEA), yang telah mengoperasikan sebuah rumah sakit di Gaza.
Prabowo menguraikan arahan presiden, dengan menyatakan, “Dalam kasus Gaza, saya melaporkan hasil kunjungan kepada Presiden Jokowi, dan beliau cukup mendukung. Beliau memberikan instruksi kepada saya, dan kami siap mengirimkan rumah sakit dan tenaga kesehatan ke Gaza.”
Keterlibatan Internasional yang Lebih Luas
eterlibatan Prabowo baru-baru ini termasuk menghadiri Dialog Shangri-La 2024 di Singapura, di mana ia bertemu dengan beberapa pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Beliau menekankan kesediaan Indonesia untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian dan tenaga medis ke Gaza jika proposal gencatan senjata, seperti yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, diterima.
Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia untuk membantu Gaza melalui berbagai cara, termasuk evakuasi dan perawatan hingga 1.000 warga Palestina yang terluka. “Kami juga siap untuk segera mengirimkan tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza atas persetujuan dan kesepakatan semua pihak,” kata Prabowo.
Konflik di Gaza telah mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa, dengan laporan yang mengindikasikan lebih dari 36.000 warga Palestina terbunuh sejak dimulainya aksi militer Israel. Krisis kemanusiaan ini telah mendorong seruan untuk melakukan gencatan senjata dan meningkatkan intervensi internasional. Prabowo, yang berpidato dalam Dialog Shangri-La, menggarisbawahi pentingnya solusi dua negara dan pengakuan bersama atas hak-hak warga Israel dan Palestina.
Pidato Prabowo di forum keamanan tersebut mencerminkan posisi Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim yang memiliki kepentingan dalam urusan Timur Tengah. Ia menyerukan penyelesaian konflik yang komprehensif, mengadvokasi hak-hak warga Palestina untuk memiliki tanah air mereka sendiri.
Keterlibatan PBB dan Komunitas Internasional
Potensi pengerahan pasukan penjaga perdamaian Indonesia bergantung pada mandat PBB. Jenderal Agus Subiyanto mengkonfirmasi persiapan brigade penjaga perdamaian, menyoroti komitmen Indonesia untuk berkontribusi pada perdamaian dan keamanan di Gaza. Dia juga menyebutkan bahwa Indonesia sedang mempersiapkan dua kapal rumah sakit yang dilengkapi dengan peralatan untuk memberikan perawatan medis, operasi darurat, dan layanan kesehatan penting lainnya.
Upaya kemanusiaan Indonesia di Gaza terus berlanjut, dengan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk memberikan dukungan medis dan logistik. Rumah sakit yang dikelola oleh LSM Indonesia di Gaza telah menghadapi berbagai tantangan, termasuk kerusakan akibat serangan Israel. Terlepas dari berbagai kendala tersebut, Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung warga sipil Palestina melalui bantuan langsung dan upaya diplomatik.
Prabowo akan menghadiri pertemuan di Jordan untuk membahas konflik Gaza lebih lanjut dan akan mengunjungi Arab Saudi untuk memperkuat hubungan diplomatik dan mengoordinasikan bantuan kemanusiaan. Upaya-upaya ini merupakan bagian dari strategi Indonesia yang lebih luas untuk meningkatkan perannya dalam pemeliharaan perdamaian internasional dan bantuan kemanusiaan.
Rencana pengiriman brigade penjaga perdamaian Indonesia ke Gaza merupakan komitmen yang signifikan terhadap perdamaian internasional dan bantuan kemanusiaan. Sambil menunggu mandat dari PBB, pemerintah Indonesia, yang dipimpin oleh Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, siap untuk memberikan dukungan penting bagi warga sipil Palestina.
Melalui upaya diplomasi dan kolaborasi dengan mitra internasional, Indonesia bertujuan untuk berkontribusi pada penyelesaian konflik Gaza yang langgeng.