Nigeria Resmikan Proyek Kereta Api Merah di Lagos, Pemerintah Janji Perangi Korupsi

Nigeria Resmikan Proyek Kereta Api Merah di Lagos, Pemerintah Janji Perangi Korupsi

Presiden Nigeria, Bola Tinubu, telah meresmikan proyek kereta api merah di Lagos, sebuah proyek infrastruktur transportasi perkotaan yang bertujuan untuk meningkatkan mobilitas dan produktivitas di kota terbesar di Afrika. Proyek kereta api merah, yang menelan biaya sekitar $135 juta, merupakan bagian dari Rencana Transportasi Perkotaan Lagos yang dikelola oleh Otoritas Transportasi Wilayah Metropolitan Lagos (LAMATA). Proyek ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas, mengurangi kecelakaan jalan, dan meningkatkan keselamatan penumpang di Lagos.

Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang proyek kereta api merah di Lagos:

Rute dan Stasiun

Kereta api merah adalah sebuah rute kereta api utara-selatan sepanjang 37 kilometer yang berjalan dari Agbado di Negara Bagian Ogun hingga Marina di Lagos. Rute ini akan berbagi jalur dengan Kereta Api Standar Lagos-Kano. Rute ini akan memiliki 13 stasiun, yaitu Agbado, Iju, Agege, Ikeja, Shogunle, Bandara, Oshodi, Mushin, Yaba, Ebute Metta, Iddo, Ebute Ero, dan Marina. Rute ini juga akan terhubung dengan bandara (MMIA Internasional, MMIA Domestik).

Sistem dan Operasi

Kereta api merah akan menggunakan sistem diesel yang disebut Diesel Multiple Unit (DMU), berbeda dengan kereta api biru yang menggunakan sistem listrik. DMU menggunakan mesin diesel di dalam kereta untuk menggerakkan rangkaian kereta.

Pilihan sistem ini sesuai dengan tujuan dan persyaratan operasional proyek ini. Kereta api merah diharapkan dapat melakukan 37 perjalanan setiap hari, dengan kapasitas sekitar 500.000 penumpang. Tujuan utama proyek ini adalah mengurangi waktu tempuh, mengatasi masalah kesehatan akibat stres, dan meningkatkan produktivitas ekonomi.

Biaya dan Pendanaan

Proyek kereta api merah adalah investasi besar dalam infrastruktur transportasi perkotaan Lagos. Estimasi awal menunjukkan bahwa biaya proyek ini sekitar $135 juta di bawah Proyek Transportasi Perkotaan Lagos yang dikelola oleh LAMATA.

Namun, Gubernur Lagos, Babajide Sanwo-Olu, mengungkapkan bahwa kedua proyek kereta api merah dan biru akan melebihi ₦100 miliar. Keterlambatan proyek kereta api biru, yang awalnya diharapkan selesai pada 2011, menyoroti tantangan pendanaan yang dihadapi proyek ini.

Manfaat dan Tantangan

Proyek kereta api merah diharapkan dapat memberikan manfaat bagi warga Lagos dan pengembangan kota. Beberapa manfaat yang diharapkan adalah:

  • Meningkatkan konektivitas antara berbagai wilayah di Lagos dan sekitarnya
  • Mengurangi beban penumpang yang harus menghadapi kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan biaya transportasi yang tinggi
  • Berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di sektor transportasi dan terkait
  • Mendukung pengembangan perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan konsumsi bahan bakar

Namun, proyek ini juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  • Menjamin keselamatan dan keamanan penumpang dan aset kereta api dari ancaman kriminal dan terorisme
  • Menjaga kualitas dan kinerja layanan kereta api dengan standar internasional
  • Mengatasi masalah sosial dan lingkungan yang timbul akibat pembangunan proyek, seperti penggusuran, kompensasi, dan dampak lingkungan
  • Mengelola kerjasama dan koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat, negara bagian, dan swasta

Kontroversi dan Kritik

Proyek kereta api merah juga menimbulkan kontroversi dan kritik dari berbagai pihak. Salah satu kontroversi terkait dengan Presiden Tinubu, yang dianggap sebagai salah satu politisi terkaya di Nigeria, meskipun tidak ada catatan resmi. Tinubu, yang pernah menjabat sebagai gubernur Lagos selama dua periode, telah dituduh terlibat dalam perdagangan narkoba, pencucian uang, penghindaran pajak, dan praktik korupsi lainnya. Ia membantah semua tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa ia memperoleh kekayaannya secara sah.

Tinubu, yang dilantik sebagai presiden pada Mei 2023, berjanji untuk memerangi korupsi dan menjadikannya sebagai prioritas utamanya. Ia mengatakan bahwa ia akan menindak semua pelaku korupsi tanpa pandang bulu, termasuk anggota partainya sendiri. Namun, banyak yang meragukan komitmennya, mengingat ia sendiri belum pernah diselidiki atau diadili atas tuduhan korupsi yang menimpanya.

Selain itu, proyek kereta api merah juga dikritik karena dianggap tidak memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat Lagos. Beberapa kritik yang muncul adalah:

  • Proyek ini tidak mempertimbangkan alternatif transportasi massal yang lebih murah dan efisien, seperti bus rapid transit (BRT) atau trem
  • Proyek ini tidak memperhatikan aksesibilitas dan inklusivitas bagi kelompok rentan, seperti penyandang disabilitas, perempuan, dan anak-anak
  • Proyek ini tidak mengintegrasikan sistem transportasi perkotaan yang ada, seperti taksi, ojek, dan angkot
  • Proyek ini tidak mencerminkan partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi

Proyek kereta api merah di Lagos adalah sebuah proyek ambisius yang menunjukkan tekad pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur transportasi di kota ini. Namun, proyek ini juga menghadapi berbagai tantangan dan kritik yang harus diatasi agar dapat memberikan manfaat optimal bagi warga Lagos dan pengembangan kota.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top