Pemerintah Meksiko, melalui Kementerian Keuangan dan Kredit Publik (SHCP), mengumumkan peningkatan subsidi bahan bakar untuk minggu depan, mulai dari 20 hingga 23 Februari 2024. Subsidi ini bertujuan untuk mengurangi dampak kenaikan harga minyak internasional terhadap konsumen domestik.
Menurut data yang dipublikasikan oleh SHCP, subsidi untuk gasolina magna (bensin dengan oktan 87) akan naik dari 0,18 peso per liter menjadi 0,72 peso per liter, atau empat kali lipat dari minggu sebelumnya. Ini berarti bahwa harga gasolina magna akan turun dari 21,22 peso per liter menjadi 20,68 peso per liter.
Sementara itu, subsidi untuk diesel juga akan meningkat dari 0,05 peso per liter menjadi 0,21 peso per liter, atau empat kali lipat dari minggu sebelumnya. Ini berarti bahwa harga diesel akan turun dari 21,75 peso per liter menjadi 21,59 peso per liter.
Namun, subsidi untuk gasolina premium (bensin dengan oktan 92) tidak mengalami perubahan, tetap sebesar 0 peso per liter. Ini berarti bahwa harga gasolina premium akan tetap sebesar 23,37 peso per liter.
Alasan di Balik Kebijakan Subsidi Bahan Bakar
Kebijakan subsidi bahan bakar ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas harga bahan bakar di Meksiko, sesuai dengan janji kampanye Presiden Andrés Manuel López Obrador. Pemerintah berusaha untuk mencegah kenaikan harga bahan bakar yang berlebihan, yang dapat memicu inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.
Salah satu faktor yang mempengaruhi harga bahan bakar di Meksiko adalah harga minyak mentah internasional, yang mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Menurut data dari Bloomberg, harga minyak mentah Brent, acuan global, mencapai 77,18 dolar AS per barel pada 15 Februari 2024, naik 23 persen sejak awal tahun.
Kenaikan harga minyak ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain pemulihan permintaan global seiring dengan penyebaran vaksin COVID-19, pemangkasan produksi oleh negara-negara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, serta gangguan pasokan akibat cuaca dingin di Amerika Serikat.
Dampak dan Tantangan dari Kebijakan Subsidi Bahan Bakar
Kebijakan subsidi bahan bakar ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi konsumen dan produsen di Meksiko, terutama di sektor transportasi, pertanian, dan industri. Dengan harga bahan bakar yang lebih rendah, biaya operasional dan logistik dapat ditekan, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan kesejahteraan.
Namun, kebijakan ini juga menimbulkan dampak dan tantangan bagi pemerintah dan lingkungan. Pertama, subsidi bahan bakar akan mengurangi pendapatan pemerintah dari pajak bahan bakar, yang merupakan salah satu sumber pendanaan utama untuk program-program sosial dan infrastruktur. Menurut data dari SHCP, pemerintah mengalokasikan 107,8 miliar peso untuk subsidi bahan bakar pada tahun 2023, atau sekitar 0,4 persen dari produk domestik bruto (PDB) Meksiko.
Kedua, subsidi bahan bakar dapat mengurangi insentif untuk menggunakan energi yang lebih bersih dan efisien, seperti gas alam, listrik, atau energi terbarukan. Ini dapat berdampak negatif bagi upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan pencapaian target perjanjian iklim Paris, yang ditandatangani oleh Meksiko pada tahun 2016. Menurut data dari Bank Dunia, Meksiko menghasilkan 369,8 juta ton karbon dioksida setara pada tahun 2019, atau sekitar 1,6 persen dari total emisi global.
Oleh karena itu, pemerintah perlu mempertimbangkan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan lingkungan dalam menetapkan kebijakan subsidi bahan bakar. Pemerintah juga perlu meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan subsidi bahan bakar, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penghematan dan perlindungan lingkungan.