Ekonomi Jerman Timur Diprediksi akan Tumbuh Dua Kali Lebih Cepat dari Negara Bagian Lain

Ekonomi Jerman Timur Diprediksi akan Tumbuh Dua Kali Lebih Cepat dari Negara Bagian Lain

Berlin – Jerman Timur, yang selama ini dianggap sebagai anak tiri ekonomi Jerman, kini menunjukkan tanda-tanda kebangkitan yang mengesankan. Meski demikian, ada banyak faktor yang perlu diperhatikan untuk memahami sepenuhnya situasi ekonomi yang berkembang di wilayah ini.

Menurut pernyataan Menteri Presiden Thüringen, Bodo Ramelow, ekonomi negara-negara bagian Jerman Timur kini berada di sepertiga teratas dari semua negara Eropa jika wilayah Eropa diartikan lebih luas dari Uni Eropa (UE) saat ini. Meskipun demikian, pernyataan ini mendapat beragam tanggapan dari para pakar ekonomi.

Analisis Ekonomi yang Kompleks

Oliver Holtemöller, seorang profesor ekonomi di Universitas Martin Luther Halle dan kepala Departemen Makroekonomi di Institut Penelitian Ekonomi Leibniz, menyatakan bahwa ekonomi Jerman Timur memang menunjukkan perkembangan yang baik dalam perbandingan Eropa.

Namun, klaim bahwa wilayah ini berada di sepertiga teratas tidak sepenuhnya akurat. Holtemöller menambahkan bahwa dengan metode perhitungan yang diterima secara ilmiah, Jerman Timur berada di setengah bagian atas dari semua negara UE, tetapi tidak di sepertiga teratas.

Pendekatan yang digunakan untuk mengukur hal ini melibatkan penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB), menyesuaikan perbedaan harga antar negara, dan menghitung daya beli per kapita. Dengan metode ini, meski ekonomi Jerman Timur terlihat cukup kuat, masih ada perbedaan signifikan dalam persepsi kesejahteraan ekonomi di antara penduduknya.

Robert Lehmann, ahli ekonomi di ifo-Institut, menyatakan bahwa jika memperhitungkan seluruh Eropa, termasuk negara-negara kandidat UE, klaim Ramelow lebih dapat diterima. Lehmann menekankan bahwa produktivitas kerja di Jerman Timur telah meningkat pesat sejak reunifikasi Jerman.

Pada tahun 1990, produktivitas kerja di Jerman Timur hanya sepertiga dari Jerman Barat, tetapi kini telah mencapai lebih dari 80 persen. Ini adalah sebuah kisah sukses luar biasa yang tidak pernah terjadi di tempat lain di dunia.

Tantangan Persepsi dan Realitas

Meskipun data ekonomi menunjukkan kemajuan yang signifikan, banyak penduduk Jerman Timur merasa sebaliknya. Menurut Lehmann, meski sistem sosial dan ekonomi berjalan dengan baik, dan tingkat pengangguran di Jerman Timur mencapai titik terendah sejak reunifikasi, banyak yang masih merasa sebagai “pecundang” dalam proses ini. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara kekuatan ekonomi objektif dan kesejahteraan subjektif yang dirasakan oleh penduduk.

Holtemöller juga menyoroti bahwa faktor-faktor non-ekonomi, seperti migrasi anak-anak dari wilayah tersebut, berkontribusi pada perasaan ketidakpuasan di kalangan penduduk yang lebih tua. Ini menunjukkan bahwa meskipun angka-angka ekonomi tampak mengesankan, mereka tidak selalu mencerminkan kesejahteraan yang dirasakan oleh setiap individu.

Jika dibandingkan dengan negara-negara bekas blok timur yang kini menjadi anggota UE, Jerman Timur bahkan berada di perempat teratas. Ini menunjukkan bahwa dalam konteks Eropa yang lebih luas, Jerman Timur memiliki posisi ekonomi yang cukup kuat.

Salah satu indikator kesejahteraan masyarakat adalah ukuran rata-rata rumah tangga. Menurut sensus, ukuran rumah tangga di Jerman Timur telah meningkat sebesar lima meter persegi sejak tahun 2011, menunjukkan peningkatan standar hidup. Selain itu, biaya sewa di Jerman Timur, seperti di Sachsen, Sachsen-Anhalt, dan Thüringen, lebih murah dua hingga tiga euro per meter persegi dibandingkan dengan Jerman Barat, meski gaji juga lebih rendah.

Peran Investasi dan Industri

Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, mengharapkan bahwa perusahaan-perusahaan di Jerman Timur akan mendorong pemulihan ekonomi nasional. Banyak investasi besar, seperti yang dilakukan oleh Intel di Magdeburg, memberikan sinyal positif bagi investor lainnya. Proyek ini, yang didukung oleh dana sebesar sepuluh miliar euro dari pemerintah, diharapkan mulai berproduksi pada tahun 2027.

Meski demikian, tantangan tetap ada. Tingkat pengangguran di Jerman Timur masih lebih tinggi dibandingkan Jerman Barat, dan tingkat upah pun lebih rendah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pendirian usaha baru di Jerman Timur meningkat, terutama di Berlin yang dikenal dengan ekosistem startup-nya yang dinamis.

Institut Penelitian Ekonomi Halle (IWH) memperkirakan bahwa ekonomi di negara-negara bagian Jerman Timur akan tumbuh dua kali lipat lebih cepat dibandingkan Jerman secara keseluruhan pada tahun 2024, yaitu sebesar 0,6 persen dibandingkan 0,3 persen. Ini mengindikasikan bahwa Jerman Timur tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga mungkin memimpin dalam pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

Namun, IWH juga menekankan bahwa pertumbuhan ini tidak boleh membuat kita melupakan bahwa Jerman Timur masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk menyamai negara-negara bagian Jerman Barat. Banyak daerah di Jerman Timur masih kekurangan tenaga kerja di sektor penelitian dan pengembangan, yang menghambat inovasi dan kreasi produk baru.

Salah satu tantangan terbesar bagi Jerman Timur adalah demografi. Populasi yang menua dan kekurangan tenaga kerja muda dapat menjadi penghambat utama pertumbuhan ekonomi di masa depan. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang mendukung migrasi dan penarikan tenaga kerja asing untuk mempertahankan pertumbuhan ini.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top