Ekonomi Rwanda Tumbuh 9,7% pada Kuartal Pertama 2024: Prospek Afrika Timur

Ekonomi Rwanda Tumbuh 9,7% pada Kuartal Pertama 2024, Prospek Ekonomi Afrika Timur

Ekonomi Rwanda mencatat pertumbuhan yang mengesankan sebesar 9,7% pada kuartal pertama 2024, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Keuangan dan Perencanaan Ekonomi serta Institut Statistik Rwanda. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja kuat dari sektor industri dan jasa, serta peningkatan signifikan dalam sektor pertanian.

Peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB)

PDB Rwanda pada harga pasar saat ini diperkirakan mencapai Frw 4.486 miliar, meningkat dari Frw 3.904 miliar yang tercatat pada kuartal pertama 2023. Kontribusi terhadap PDB berasal dari sektor jasa sebesar 46%, sektor pertanian 25%, sektor industri 23%, dan pajak langsung bersih 7%.

Sektor pertanian tumbuh sebesar 7%, dengan produksi tanaman pangan meningkat 8% berkat panen yang sukses pada musim A 2024. Produksi jagung melonjak sebesar 30%, sementara produksi kacang meningkat 18%. Namun, produksi tanaman ekspor tidak mengalami pertumbuhan, dengan produksi kopi menurun 13%, meskipun panen teh meningkat 21%.

Sektor industri mengalami pertumbuhan 10%, didorong oleh peningkatan signifikan dalam pertambangan dan penggalian sebesar 22%, aktivitas konstruksi sebesar 16%, dan aktivitas manufaktur sebesar 4%. Manufaktur produk logam, mesin, dan peralatan meningkat 12%, sedangkan manufaktur kayu dan kertas serta pencetakan meningkat 25%, dan manufaktur mineral non-logam meningkat 9%.

Sektor jasa mencatat pertumbuhan keseluruhan sebesar 11%, dengan perdagangan grosir dan eceran meningkat 21%, aktivitas transportasi 13%, transportasi udara 29%, dan transportasi darat 11%. Selain itu, layanan hotel dan restoran tumbuh 13%, layanan keuangan 6%, dan layanan telekomunikasi 28%.

Prospek Pertumbuhan Ekonomi di Afrika Timur

Laporan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Global yang dirilis pada Selasa, 11 Juni, menyoroti bahwa Rwanda akan memimpin pertumbuhan PDB di Afrika Timur untuk sisa tahun 2024. Rwanda diproyeksikan memiliki pertumbuhan PDB sebesar 7,6% untuk sisa tahun ini, menjadikannya ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di kawasan ini.

Di sisi lain, Uganda diperkirakan akan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 6,0% pada 2024, menempatkannya di posisi kedua setelah Rwanda. Tanzania diharapkan mengalami pertumbuhan sebesar 5,4%, sementara Kenya diperkirakan tumbuh sebesar 5,0%.

Republik Demokratik Kongo juga diperkirakan mencapai pertumbuhan PDB sebesar 6,0%, menyamai Uganda. Namun, Somalia dan Burundi diperkirakan tertinggal dengan pertumbuhan masing-masing 3,7% dan 3,8%, sementara Sudan Selatan berada di posisi paling bawah dengan pertumbuhan hanya 2,0%.

Tantangan dan Risiko

Laporan Bank Dunia untuk negara-negara Sub-Sahara menjelaskan bahwa negara-negara yang tidak kaya sumber daya diharapkan mempertahankan laju pertumbuhan mereka di atas rata-rata historis pada 2024. Namun, risiko terhadap prospek ini condong ke arah penurunan, termasuk ketegangan geopolitik global yang meningkat, stabilitas politik regional yang memburuk, dan frekuensi serta intensitas kejadian cuaca buruk yang meningkat.

El Niño saat ini diperkirakan akan membawa curah hujan yang tinggi dan banjir di beberapa bagian Afrika, terutama di Afrika Timur (Burundi, Rwanda, Somalia, Uganda), yang dapat menambah kerusakan dan meningkatkan insiden penyakit yang ditularkan melalui vektor dan air.

Inflasi harga konsumen juga bisa lebih kaku dari yang diharapkan atau meningkat lagi, didorong oleh inflasi harga pangan akibat gangguan pasokan, yang mungkin dipicu oleh eskalasi konflik di Timur Tengah. Selain itu, kejadian cuaca ekstrem meningkatkan kemungkinan tekanan harga pangan kembali di ekonomi yang terdampak.

Ekonomi global diproyeksikan stabil pada 2024 untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, meskipun stabilitas ini akan lemah dibandingkan dengan standar historis baru-baru ini. Pertumbuhan global diperkirakan tetap stabil pada 2,6% pada 2024 sebelum naik menjadi rata-rata 2,7% pada 2025-26. Ini jauh di bawah rata-rata 3,1% pada dekade sebelum COVID-19.

Pertumbuhan ekonomi Rwanda yang kuat pada kuartal pertama 2024 menunjukkan pemulihan yang signifikan di sektor pertanian setelah penurunan dalam dua tahun terakhir. Sektor jasa dan industri juga menunjukkan kinerja yang baik, membantu mendorong PDB negara tersebut. Namun, tantangan seperti perubahan iklim dan ketidakstabilan geopolitik tetap menjadi risiko yang perlu diwaspadai.

Dengan proyeksi pertumbuhan yang mengesankan, Rwanda berada di jalur untuk menjadi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Afrika Timur, menunjukkan potensi besar untuk masa depan ekonomi negara tersebut.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top