Ukraina Kehilangan 50% Kapasitas Pembangkit Listrik: Konferensi di Berlin Bahas Pemulihan

Ukraina Kehilangan 50% Kapasitas Pembangkit Listrik: Konferensi di Berlin Bahas Pemulihan

Berlin, 11 Juni 2024 — Jerman menjadi tuan rumah Konferensi Pemulihan Ukraina selama dua hari yang bertujuan untuk mengumpulkan dukungan internasional bagi pemulihan Ukraina dari kehancuran yang disebabkan oleh perang dengan Rusia. Konferensi ini, yang dihadiri oleh 2000 peserta dari berbagai bidang politik, bisnis, dan masyarakat sipil, datang menjelang pertemuan puncak G7 di Italia dan konferensi perdamaian global di Swiss pada akhir pekan ini.

Mengatasi Krisis Energi yang Terus Berlangsung

Ukraina menghadapi tantangan besar dalam upaya untuk mempertahankan pasokan listrik di tengah serangan berkelanjutan dari Rusia yang menargetkan infrastruktur energi negara tersebut. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, yang menghadiri konferensi ini, meminta dukungan tambahan untuk pertahanan udara guna melindungi infrastruktur energi.

Zelenskyy menyatakan bahwa setengah dari kapasitas pembangkit listrik Ukraina telah hancur akibat serangan Rusia, dengan permintaan puncak musim dingin lalu mencapai 18 gigawatt, tetapi 9 gigawatt telah dihancurkan.

Serangan yang berkelanjutan ini telah memaksa perusahaan energi Ukraina untuk memberlakukan pemadaman bergilir secara nasional. Krisis ini semakin mendesak kebutuhan akan peralatan untuk memperbaiki pembangkit listrik dan sistem pemanas yang rusak. Zelenskyy menggarisbawahi pentingnya desentralisasi sistem energi Ukraina dengan menggunakan generator, panel surya, dan turbin angin untuk meningkatkan ketahanan terhadap serangan.

Komitmen Internasional untuk Rekonstruksi

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengumumkan bahwa Jerman akan memberikan baterai rudal Patriot ketiga kepada Ukraina sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pertahanan udara negara tersebut. Konferensi ini juga menyoroti kebutuhan akan dukungan jangka panjang untuk memulihkan ekonomi Ukraina dan membiayai biaya pemerintahan serta rekonstruksi pascaperang.

Bank Dunia memperkirakan biaya untuk memperbaiki kerusakan akibat perang mencapai $486 miliar hingga musim dingin lalu, belum termasuk kerusakan terbaru pada sistem energi.

Anggaran pemerintah Ukraina untuk tahun 2024 sebesar $87 miliar, dengan separuhnya digunakan untuk pertahanan, tetapi pendapatan pajak yang diharapkan hanya mencapai $46 miliar. Sisa anggaran harus diisi dengan bantuan asing atau pinjaman. Paket bantuan $61 miliar dari Amerika Serikat dan €50 miliar dari Uni Eropa diharapkan dapat membantu mengisi kekurangan ini.

Dalam pidatonya di Bundestag, Zelenskyy mengucapkan terima kasih kepada Jerman atas dukungan militernya dan memberikan perlindungan kepada ratusan ribu pengungsi Ukraina. Dia menyatakan keyakinannya bahwa konflik ini akan berakhir dengan upaya bersama dari negara-negara tetangga Eropa dan mitra internasional. Zelenskyy menarik paralel historis dengan pembagian Jerman, menekankan pentingnya kesatuan untuk mencapai kebahagiaan dan kemajuan.

Dia menambahkan bahwa meskipun ada pandangan pesimis tentang perang yang tidak akan berakhir, kenyataan bisa berubah dengan cepat, seperti yang terjadi pada jatuhnya Tembok Berlin. “Kita akan mengakhiri perang ini demi kepentingan Ukraina dan semua Eropa,” kata Zelenskyy dengan penuh keyakinan.

Dukungan dari Para Pemimpin Global

Para pejabat Ukraina terus menyerukan dukungan lebih banyak dari sekutu barat untuk memperbaiki sektor energi yang rusak parah akibat serangan Rusia. Ihor Terekhov, walikota Kharkiv, menekankan bahwa kemampuan angkatan bersenjata Ukraina untuk meluncurkan serangan udara di dalam wilayah Rusia telah membantu mengurangi jumlah serangan di kotanya. Namun, ancaman masih tetap ada, dengan serangan terbaru menghancurkan beberapa rumah di Kharkiv.

Di sisi lain, DTEK, penyedia energi swasta terbesar di Ukraina, melaporkan bahwa 90% kapasitas pembangkit termalnya telah rusak atau hancur sejak Maret. CEO DTEK, Maxim Timchenko, menyoroti pentingnya meningkatkan kapasitas impor listrik Ukraina dan membeli peralatan baru seperti turbin gas dari pemasok internasional. Dia juga menggarisbawahi perlunya dukungan yang lebih besar untuk sektor swasta dalam upaya rekonstruksi ini.

Para pejabat memperingatkan bahwa musim dingin ini akan menjadi yang paling sulit sejak invasi skala penuh dimulai. Pemadaman listrik yang terus-menerus akan mempengaruhi berbagai sektor, termasuk produksi minyak yang telah turun 10% sejak serangan dimulai. Ukrnafta, perusahaan minyak dan gas terbesar di Ukraina, merencanakan pembangunan pembangkit listrik berbasis gas dengan dana dari Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD).

Namun, ada kekhawatiran tentang seberapa cepat sistem energi Ukraina dapat dipulihkan sebelum musim dingin. “Sangat sulit untuk memahami kapasitas baru apa yang dapat diinstal,” kata Arvid Tuerkner, Direktur Manajer EBRD untuk Ukraina. Rantai pasokan dan serangan terus-menerus dari Rusia menjadi tantangan utama dalam upaya ini.

Komitmen Jerman dan Aliansi Barat

Wakil Kanselir Jerman, Robert Habeck, menggarisbawahi pentingnya menciptakan mekanisme untuk menarik investasi ke Ukraina dan menjelaskan kepada publik Jerman tentang apa yang dipertaruhkan dalam konflik ini. Program jaminan investasi yang dibuat Berlin tahun lalu telah membantu perusahaan-perusahaan berinvestasi di Ukraina dengan mengurangi risiko yang mereka hadapi.

Habeck juga menekankan koordinasi upaya dari sekutu Ukraina untuk menciptakan basis data bersama, di mana Ukraina dapat memberi tahu sekutu tentang peralatan atau suku cadang yang paling dibutuhkan. “Saya berharap ini datang cukup cepat karena Rusia tidak berhenti menghancurkan infrastruktur,” katanya.

Dalam konteks politik, Menteri Luar Negeri Polandia, Radek Sikorski, mengatakan bahwa serangan militer Rusia terhadap sistem energi Ukraina merupakan kejahatan perang. Dia menekankan bahwa Eropa akan terus mendukung Ukraina dan bahwa langkah-langkah lebih lanjut mungkin diperlukan untuk melindungi wilayah NATO, termasuk kemungkinan menembak jatuh rudal Rusia yang melintasi wilayah NATO.

Konferensi Pemulihan Ukraina di Berlin menunjukkan solidaritas internasional yang kuat dalam menghadapi tantangan rekonstruksi yang luar biasa di tengah perang yang sedang berlangsung. Dukungan dari sekutu barat sangat penting untuk memastikan bahwa Ukraina dapat bertahan dan pulih dari serangan yang terus-menerus, serta mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih stabil dan makmur.

Dalam pidatonya yang penuh semangat, Zelenskyy menegaskan tekad Ukraina untuk tidak menyerah dan terus berjuang demi kebebasan dan kesatuan, baik untuk negara mereka sendiri maupun untuk seluruh Eropa. Dengan komitmen kuat dari komunitas internasional, harapan untuk rekonstruksi dan perdamaian yang abadi tetap hidup, meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top