Kereta Api India, urat nadi bangsa, sedang menjalani perjalanan transformasi besar-besaran. Meskipun dipuji karena jaringannya yang luas dan harga yang terjangkau, namun kereta api ini juga kerap dikritik karena masalah kebersihan, keterlambatan, dan kepadatan penumpang.
Para penumpang kereta api seringnya mengalami penundaan hingga lebih dari enam jam. Keterlambatan ini diperparah dengan kondisi yang kotor di dalam kereta, termasuk toilet yang meluap dan para pemegang tiket umum yang menempati tempat duduk yang telah dipesan.
Menanggulangi Bau: Proyek Percontohan dengan Toilet Pintar
Salah satu keluhan paling umum terhadap Kereta Api India adalah kurangnya fasilitas sanitasi yang memadai, terutama di toilet. Untuk mengatasi hal ini, Dewan Kereta Api sedang menjalankan proyek percontohan yang memanfaatkan kekuatan Internet of Things (IoT) untuk memantau dan meningkatkan kebersihan di toilet kereta. Inisiatif ini berpotensi untuk secara signifikan meningkatkan pengalaman penumpang.
Berikut gambaran singkat tentang bagaimana proyek ini dijalankan: Sensor akan dipasang di dalam toilet kereta untuk mendeteksi bau busuk. Sensor ini kemudian akan mengirimkan data ke hub pusat untuk dianalisis secara real-time.
Ketika sensor mendeteksi bau yang tidak menyenangkan, hub pusat akan memicu peringatan, yang mendorong petugas kebersihan untuk segera mengambil tindakan. Hal ini akan memastikan toilet dibersihkan dengan segera, mencegah penumpukan bau dan menciptakan lingkungan yang lebih higienis bagi penumpang.
Viliso Technologies, startup yang berbasis di Mumbai, bekerja sama dengan Dewan Kereta Api dalam proyek ini. Meskipun belum jelas apakah proyek ini akan menggunakan produk spesifik Viliso, Gandhvedh, produk tersebut menawarkan wawasan berharga tentang potensi teknologi ini.
Gandhvedh adalah sistem berbasis sensor yang tidak hanya memantau bau tetapi juga suhu dan kelembaban di dalam ruangan. Data yang terkumpul kemudian dikirimkan ke aplikasi seluler, memungkinkan pemantauan secara real-time dan memfasilitasi intervensi yang cepat.
“Ini adalah langkah maju yang signifikan untuk Kereta Api India,” kata juru bicara Dewan Kereta Api. “Dengan memanfaatkan teknologi IoT, kami bertujuan untuk mengatasi masalah yang sudah berlangsung lama dan menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih menyenangkan bagi penumpang kami.” Proyek percontohan ini sedang dipantau secara ketat, dan jika berhasil, berpotensi diluncurkan di seluruh jaringan Kereta Api India yang luas.
Mengatasi Keterlambatan: Ketepatan Waktu di Jalur yang Benar
Kekhawatiran utama lainnya bagi para penumpang adalah keterlambatan kereta. Meskipun alasan keterlambatan bisa sangat kompleks, mulai dari keterbatasan infrastruktur hingga masalah sinyal, Kereta Api secara aktif mencari solusi. Salah satu strateginya adalah dengan menerapkan teknologi canggih untuk manajemen lalu lintas yang lebih baik.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan ketepatan waktu,” kata seorang pejabat perkeretaapian. “Kami sedang menjajaki berbagai solusi teknologi, seperti sistem persinyalan yang lebih baik dan operasi kereta otomatis, untuk merampingkan operasi dan meminimalkan penundaan.”
Pendekatan Multi-Aspek terhadap Kebersihan
Perjuangan untuk peningkatan kebersihan di Kereta Api India melampaui sekadar mengatasi toilet yang bau. Dewan Kereta Api juga menerapkan inisiatif lain untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan lebih sanitasi bagi penumpang. Inisiatif tersebut meliputi:
- Peningkatan frekuensi pembersihan: Kereta Api sedang meningkatkan frekuensi pembersihan di kereta api dan stasiun. Ini termasuk pembersihan toilet, lantai, dan kompartemen yang lebih sering.
- Peningkatan manajemen sampah: Fokus baru sedang ditempatkan pada praktik pengelolaan sampah yang tepat. Ini termasuk pemasangan lebih banyak tempat sampah dan memastikan pengosongan secara teratur.
- Kampanye kesadaran masyarakat: Dewan Kereta Api meluncurkan kampanye kesadaran masyarakat untuk mendidik penumpang tentang pentingnya menjaga kebersihan. Kampanye ini akan mendorong penumpang untuk membuang sampah secara bertanggung jawab dan melaporkan setiap masalah kebersihan kepada pihak berwenang kereta api.
Reaksi Penumpang: Campuran Antar Harapan
Para penumpang bereaksi hati-hati terhadap berita inisiatif ini. Banyak yang menyatakan harapan bahwa langkah-langkah ini pada akhirnya akan mengarah pada peningkatan nyata dalam standar kebersihan. Namun, beberapa penumpang tetap skeptis, mengingat sejarah janji yang tidak ditepati.
“Kami pernah mendengar tentang inisiatif kebersihan sebelumnya,” kata salah satu penumpang kereta api yang sering bepergian. “Tapi kami jarang melihat perubahan nyata. Saya baru akan percaya jika saya melihat kereta dan stasiun yang lebih bersih.”
“Pengenalan sensor IoT untuk memantau kebersihan toilet merupakan sebuah langkah yang disambut baik,” kata Bpk. Saurabh Singh, seorang pelancong yang sering menggunakan kereta api. “Jika sistem ini berfungsi secara efektif, sistem ini memiliki potensi untuk membuat perbedaan besar dalam pengalaman penumpang. Toilet yang bersih dan higienis merupakan kebutuhan dasar, dan sangat menggembirakan untuk melihat Indian Railways memprioritaskan masalah ini.”
Jalan Panjang ke Depan
Upaya modernisasi Kereta Api India menghadapi beberapa tantangan. Salah satu rintangan terbesar adalah skala jaringannya yang luas. Jaringan Kereta Api India adalah salah satu yang terluas di dunia, dan memastikan penerapan inisiatif kebersihan secara konsisten di seluruh jaringan yang luas ini akan menjadi tugas yang kompleks.
Tantangan lain adalah masalah tenaga kerja. Dewan Kereta Api perlu memastikan memiliki tenaga kerja yang cukup untuk membersihkan dan merawat kereta api serta stasiun secara efektif. Selain itu, perlu ada investasi dalam program pelatihan untuk membekali petugas kebersihan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjaga standar kebersihan.