Indonesia memiliki hubungan yang panjang dan kuat dengan Afrika. Namun, tahukah Anda bahwa udara yang kita hirup mungkin memiliki benang penghubung yang tidak diinginkan ke benua itu? Afrika berjuang melawan polusi udara yang parah, dengan konsekuensi kesehatan yang serius bagi para penduduknya.
Artikel ini mengungkap keadaan memprihatinkan ini, mengacu pada laporan dan penelitian terbaru untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang polusi udara di Afrika dan dampaknya yang menghancurkan.
Mesir, Nigeria, dan Afrika Selatan: Peringkat Teratas Polusi Udara di Afrika
Sebuah laporan terbaru oleh Business Insider Africa mengutip Mesir, Nigeria, dan Afrika Selatan sebagai negara-negara dengan polusi udara terburuk di benua itu. Laporan tersebut, yang didasarkan pada penelitian yang tidak disebutkan sumbernya, menyoroti tingginya tingkat polutan udara berbahaya seperti PM2.5 dan PM10 di negara-negara ini.
Partikulat ini, dengan diameter 2,5 mikrometer atau kurang (PM2.5) dan 10 mikrometer atau kurang (PM10), sangat kecil sehingga dapat masuk jauh ke dalam paru-paru manusia, menyebabkan berbagai masalah kesehatan pernapasan.
Dr. John Nkengasong, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC), menyatakan keprihatinannya yang mendalam tentang polusi udara di Afrika. “Polusi udara merupakan ancaman lingkungan dan kesehatan masyarakat yang serius di Afrika,” katanya. “Paparan polusi udara dapat menyebabkan penyakit pernapasan akut dan kronis, penyakit jantung, stroke, kanker paru-paru, dan infeksi saluran pernapasan bawah pada anak-anak.”
Pembangkit Listrik Eskom Sebagai Penyumbang Utama Polusi Udara
Afrika Selatan, salah satu negara yang disebutkan dalam laporan Business Insider Africa, menghadapi tantangan unik dalam hal polusi udara. Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara milik Eskom, perusahaan listrik milik negara, telah lama dicurigai sebagai salah satu penyumbang utama polusi udara di negara itu.
Studi terbaru yang dilakukan oleh MyBroadband dan laporan investigasi oleh City Press keduanya menunjuk ke pembangkit listrik Mpumalanga milik Eskom sebagai biang keladinya.
Pembangkit listrik Mpumalanga, yang terletak di provinsi Mpumalanga, Afrika Selatan, adalah salah satu kompleks pembangkit listrik berbahan bakar batu bara terbesar di dunia. Pembakaran batu bara melepaskan berbagai polutan berbahaya ke atmosfer, termasuk sulfur oksida, nitrogen oksida, dan partikulat halus. Paparan polutan ini telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit pernapasan, penyakit jantung, dan kanker.
Eskom telah menghadapi kritik keras dari aktivis lingkungan dan kelompok masyarakat sipil atas dampak pembangkit listriknya terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Juru bicara Eskom, Sikonathi Mantshantsha, mengakui tantangan polusi udara yang dihadapi perusahaan tersebut. “Kami berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari operasi kami,” katanya. “Namun, kami juga harus menyeimbangkan kebutuhan energi negara.”
Pemetaan Greenpeace: Hotspot Polusi Udara di Seluruh Afrika
Greenpeace, sebuah organisasi lingkungan hidup internasional, telah berupaya untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah polusi udara di Afrika. Pada bulan Maret 2024, Greenpeace merilis laporan yang berjudul “The Toxic Air We Breathe” (Udara Beracun yang Kita Hirup), yang memetakan hotspot polusi udara di seluruh benua Afrika. Laporan tersebut menggunakan data satelit dan alat pemodelan untuk mengidentifikasi daerah-daerah dengan tingkat polusi udara tertinggi.
Menurut laporan Greenpeace, hotspot polusi udara terbesar di Afrika terletak di sekitar kawasan industri dan kota-kota besar. Laporan tersebut juga mengidentifikasi pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, pabrik peleburan logam, dan pembakaran sampah sebagai sumber utama polusi udara.
“Polusi udara adalah krisis kesehatan masyarakat yang diabaikan di Afrika,” kata Landry Ninteretse, juru bicara kampanye iklim Greenpeace Africa. “Para pemimpin Afrika harus mengambil tindakan segera untuk mengatasi masalah ini. Ini adalah tentang melindungi kesehatan dan kesejahteraan warga negara mereka.”
Dampak Polusi Udara: Ancaman Bagi Kesehatan dan Masa Depan Afrika
Polusi udara merupakan ancaman serius bagi kesehatan dan masa depan Afrika. Paparan polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk:
- Penyakit pernapasan akut dan kronis, seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Penyakit jantung, stroke, dan kanker paru-paru.
- Infeksi saluran pernapasan bawah pada anak-anak.
Selain itu, polusi udara dapat berdampak negatif pada produktivitas pekerja, pertumbuhan ekonomi, dan pariwisata. Polusi udara akhirnya menyebabkan kerugian manusia sebesar 1,1 juta dan kerugian ekonomi US$ 246 miliar per tahun di Afrika.