Impian untuk mengantarkan manusia ke luar angkasa dengan biaya terjangkau dan berkelanjutan harus tertunda sejenak. Pada hari Rabu, prototipe terbaru SpaceX Starship mengalami nasib tragis, meledak saat memasuki kembali atmosfer Bumi.
Starship SN15, iterasi terbaru dari kendaraan peluncuran super berat yang dibesut SpaceX, diluncurkan dari landasan pacu Boca Chica, Texas selatan, pada pukul 10:30 EST pada hari Rabu. Penerbangan ini menandai uji terbang orbital ketiga Starship, dan sebagian besar misinya berjalan sesuai rencana.
Tetap Melampaui Pencapaian Tes Sebelumnya
Starship SN15 berhasil mencapai apogee, titik tertinggi lintasannya, sekitar 6.7 kilometer di atas permukaan laut. Pencapaian ini jauh melampaui uji terbang orbital sebelumnya, yang masing-masing hanya mencapai 250 meter dan 9.3 kilometer.
John Kraus, wakil presiden senior misi dan operasi pelanggan SpaceX, mengungkapkan rasa puas dan optimismenya selama webcast peluncuran. “Penerbangan ini melampaui harapan kami,” kata Kraus. “Kendaraan itu melakukan semua manuver yang kami inginkan, dan kami belajar banyak hari ini.”
Kegagalan Mendarat Menodai Keberhasilan Tes
Sayangnya, euforia atas keberhasilan awal penerbangan itu tercoreng oleh kegagalan Starship untuk mendarat dengan selamat. Kendaraan memang berhasil melakukan pembakaran pendorong perut untuk memperlambat penurunannya saat memasuki kembali atmosfer.
Namun, selama fase pendaratan, Starship tampaknya mengalami beberapa masalah. Aliran video langsung dari webcast peluncuran SpaceX terputus sesaat sebelum kendaraan itu seharusnya mendarat di landasan padesaan yang terletak beberapa kilometer dari lokasi peluncuran.
Beberapa saat kemudian, kamera webcast menangkap kilatan cahaya terang yang berasal dari lokasi pendaratan yang dituju. Cuplikan selanjutnya menunjukkan puing-puing yang terbakar berserakan di sekitar landasan pendaratan.
Penyebab pasti kegagalan pendaratan Starship SN15 masih belum diketahui. Para ahli dari SpaceX saat ini tengah meneliti data penerbangan yang dikumpulkan selama tes untuk menentukan apa yang menyebabkan kendaraan tersebut meledak.
Beberapa analis luar angkasa berspekulasi bahwa kegagalan tersebut mungkin terkait dengan masalah pada salah satu dari tiga mesin Raptor Starship, yang ditenagai oleh metana cair dan oksigen cair.
"Ada kemungkinan bahwa salah satu mesin Raptor tidak berfungsi dengan baik selama pembakaran pendaratan," kata Dr. Alice Bowman, seorang ahli propulsi roket di Institut Teknologi Massachusetts. "Hal ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan pada kendaraan dan menyebabkannya kehilangan kendali."
Tantangan Baru untuk Ambisi Penerbangan Luar Angkasa SpaceX
Kehilangan Starship SN15 merupakan rintangan yang cukup besar bagi program pengembangan Starship SpaceX. Perusahaan ini bercita-cita untuk menggunakan Starship sebagai kendaraan peluncuran untuk mengantarkan manusia dan kargo ke Bulan, Mars, dan tujuan lain di luar angkasa.
Starship juga merupakan komponen utama dari sistem Starship, yang juga mencakup booster Super Heavy yang kuat. SpaceX berencana untuk menggunakan sistem Starship untuk meluncurkan misi Starship ke orbit Bumi pada akhir tahun ini.
"Ini jelas merupakan kemunduran," kata Phil Metzger, seorang planetary scientist di Planetary Society. "Tapi saya yakin SpaceX akan belajar dari kegagalan ini dan kembali lebih kuat. Mereka memiliki rekam jejak yang luar biasa dalam mengatasi tantangan teknis."
Masa Depan Program Starship Tetap Cerah
Meskipun kehilangan Starship SN15 terasa pahit, para ahli optimis bahwa hal ini tidak akan menghambat program pengembangan Starship SpaceX secara permanen.
SpaceX memiliki beberapa prototipe Starship lain yang sedang dalam pengembangan, dan perusahaan diperkirakan akan melanjutkan uji terbang orbital setelah penyebab kegagalan SN15 teridentifikasi dan ditangani.
"Ini hanyalah langkah mundur sementara," kata Dr. Brandon Crumley, seorang ahli aerospace engineering di Georgia Institute of Technology. "SpaceX membuat kemajuan luar biasa dengan program Starship. Mereka berada di jalur yang tepat untuk membuat sejarah penerbangan luar angkasa."
Tragedi yang menimpa Starship SN15 ini menjadi pelajaran berharga dan bahan evaluasi mendalam bagi SpaceX. Di sisi lain, pencapaian yang diraih selama penerbangan menjadi bukti kemajuan pesat dalam pengembangan teknologi penerbangan luar angkasa. Publik akan menantikan hasil investigasi penyebab kecelakaan serta langkah perbaikan yang akan diambil SpaceX untuk memastikan kelancaran misi Starship selanjutnya.
Meskipun terdapat penundaan, SpaceX masih memiliki peluang untuk mencapai tujuannya dalam meluncurkan Starship ke orbit Bumi pada akhir tahun ini. Keberhasilan program Starship akan membuka jalan bagi era baru penerbangan luar angkasa yang lebih terjangkau dan berkelanjutan.