Dua Pilot Batik Air Tertidur Saat Penerbangan Timbulkan Kekhawatiran, Ditangguhkan Lisensinya

Pilot Batik Air Tertidur Saat Penerbangan Timbulkan Kekhawatiran Keselamatan Penerbangam

Pada tanggal 15 Januari 2023, sebuah penerbangan Batik Air (ID# BTK6723) yang membawa 153 penumpang dengan rute domestik dari Sulawesi ke Jakarta nyaris terhindar dari insiden yang berpotensi menjadi bencana. Menurut investigasi, kedua pilot tertidur di tengah penerbangan, sehingga menimbulkan kekhawatiran serius tentang kelelahan pilot dan prosedur keselamatan penerbangan di Indonesia.

Serangkaian Kejadian yang Tidak Disengaja

Laporan dari berbagai sumber, termasuk The Indian Express, Jakarta Globe, dan Flightradar24, merinci serangkaian peristiwa yang memprihatinkan. Kapten berusia 32 tahun itu dilaporkan meminta co-pilot yang berusia 28 tahun untuk mengambil alih tak lama setelah lepas landas, dengan alasan perlu istirahat. Yang mengkhawatirkan, co-pilot tersebut, menurut beberapa laporan, kurang tidur karena merawat bayi kembarnya yang baru lahir.

Dengan kedua pilot yang tidak mampu, sistem autopilot tetap diaktifkan, tetapi pesawat sempat berbelok arah karena alasan yang tidak disebutkan. Air Traffic Control (ATC) di Jakarta akhirnya kehilangan komunikasi dengan penerbangan tersebut, sehingga menimbulkan kekhawatiran. Kapten pilot berhasil mendapatkan kembali kendali dan membangun kembali komunikasi, dan mengaitkan hilangnya komunikasi tersebut dengan kerusakan teknis, yang kemudian dibantah oleh pejabat Batik Air.

Untungnya, penerbangan mendarat dengan selamat di Jakarta, tanpa ada korban luka-luka di antara penumpang maupun awak pesawat. Namun, insiden ini menimbulkan gelombang kejut di industri penerbangan Indonesia, dan mendorong dilakukannya investigasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Kelelahan Pilot: Sebuah Masalah Sistemik?

Kelelahan pilot merupakan fenomena yang telah terdokumentasi dengan baik yang secara signifikan dapat mengganggu penilaian dan waktu reaksi. Faktor-faktor seperti jam kerja yang panjang, jadwal yang tidak teratur, dan waktu istirahat yang tidak memadai dapat berkontribusi terhadap kelelahan. Insiden Batik Air menimbulkan pertanyaan tentang apakah maskapai penerbangan Indonesia telah melakukan hal yang cukup untuk memitigasi risiko-risiko ini

Anggota DPR dari Partai Gerindra, Hardjono, dikutip oleh Tempo menyerukan penegakan yang lebih ketat terhadap peraturan yang ada dan peninjauan ulang terhadap jam kerja pilot. Ia menekankan pentingnya menerapkan rekomendasi yang telah digariskan oleh KNKT di masa lalu untuk mencegah insiden serupa.

Investigasi KNKT terhadap insiden Batik Air masih terus berlangsung. Mereka diharapkan untuk memeriksa praktik penjadwalan kru, protokol pelatihan pilot yang terkait dengan manajemen kelelahan, dan efektivitas langkah-langkah deteksi kelelahan yang digunakan oleh Batik Air.

Tanggapan Batik Air dan Langkah ke Depan

Batik Air, anak perusahaan dari Lion Air Group, menghadapi kritik keras setelah insiden tersebut. Setelah insiden tersebut, mereka mengeluarkan pernyataan yang mengakui kesalahan pilot dan mengkonfirmasi penangguhan mereka. Batik Air juga berjanji untuk bekerja sama sepenuhnya dengan investigasi KNKT.

Industri penerbangan di Indonesia memiliki catatan keselamatan yang beragam. Meskipun kecelakaan besar jarang terjadi, namun masih ada kekhawatiran terkait pelatihan pilot, standar pemeliharaan, dan budaya keselamatan secara keseluruhan. Insiden Batik Air menjadi pengingat akan pentingnya memprioritaskan kesejahteraan pilot dan menerapkan protokol keselamatan yang kuat.

Pertanyaan yang Masih Ada dan Solusi Potensial

Insiden Batik Air menimbulkan beberapa pertanyaan kritis:

  • Apakah protokol manajemen kelelahan di maskapai penerbangan Indonesia sudah cukup ketat?
  • Apakah praktik penjadwalan maskapai penerbangan sudah cukup memenuhi kebutuhan istirahat pilot?
  • Langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk memastikan komunikasi yang efektif antara pilot dan ATC selama penerbangan?
  • Bagaimana pelatihan pilot dapat ditingkatkan untuk membekali pilot dengan lebih baik dalam menangani keadaan darurat dan mengatasi kelelahan?

Investigasi KNKT diharapkan dapat memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan tersebut dan berpotensi menghasilkan peraturan atau rekomendasi baru untuk maskapai penerbangan Indonesia.

Beberapa solusi potensial telah diusulkan, termasuk:

  • Membatasi jam terbang pilot dan mewajibkan waktu istirahat yang lebih lama.
  • Menerapkan prosedur pemantauan dan pelaporan kelelahan yang lebih ketat.
  • Meningkatkan program pelatihan pilot untuk menekankan strategi manajemen kelelahan.
  • Meningkatkan protokol komunikasi antara pilot dan kontrol lalu lintas udara.

Pengawasan Publik dan Pentingnya Transparansi

Insiden Batik Air telah menarik perhatian publik yang signifikan di Indonesia dan luar negeri. Kepercayaan publik terhadap industri penerbangan bergantung pada komitmen terhadap transparansi dan keselamatan. Kerja sama penuh dengan investigasi KNKT dan kesediaan untuk menerapkan perubahan yang diperlukan akan sangat penting bagi Batik Air dan maskapai penerbangan Indonesia lainnya untuk mendapatkan kembali kepercayaan publik.

Keselamatan penumpang dan awak pesawat harus selalu menjadi perhatian utama dalam industri penerbangan. Insiden Batik Air menjadi pengingat akan potensi konsekuensi dari kelelahan pilot dan perlunya langkah-langkah proaktif untuk mengurangi risiko ini. Dengan memprioritaskan kesejahteraan pilot, menerapkan protokol keselamatan yang kuat, dan menumbuhkan budaya transparansi, maskapai penerbangan Indonesia dapat bekerja untuk memastikan keselamatan di udara untuk semua.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top