Bayern, salah satu negara bagian terbesar dan terkaya di Jerman, menentang rencana pemerintah pusat untuk melegalkan ganja. Perdana Menteri Bayern Markus Soeder mengancam akan menggugat pemerintah federal jika undang-undang baru disahkan. Ia juga memperingatkan para pengguna ganja untuk “lebih baik keluar dari Bayern” jika tidak ingin berurusan dengan hukum.
Bayern Tolak Legalisasi Ganja
Pemerintah Jerman yang dipimpin oleh Partai Demokrat Sosial (SPD) dan Partai Hijau (Grüne) berencana untuk melegalkan ganja untuk penggunaan rekreasi pada tahun 2024. Rencana ini didukung oleh sebagian besar partai politik di parlemen, kecuali Partai Demokrat Kristen (CDU) dan Partai Sosial Kristen (CSU), yang merupakan mitra koalisi di Bayern.
Menurut survei terbaru, sekitar 60 persen warga Jerman mendukung legalisasi ganja, sementara 35 persen menolaknya. Namun, di Bayern, angka penolakan mencapai 50 persen. Bayern juga memiliki hukum yang paling ketat terkait ganja di Jerman, dengan batas kepemilikan maksimal 6 gram, dibandingkan dengan 15 gram di Berlin.
Perdana Menteri Bayern Markus Soeder, yang juga ketua CSU, mengatakan bahwa legalisasi ganja akan membahayakan kesehatan dan keamanan masyarakat. Ia mengklaim bahwa ganja adalah “pintu gerbang” untuk narkoba yang lebih berat, dan bahwa Bayern tidak mau menjadi “tempat percobaan” untuk kebijakan liberal. Ia juga menegaskan bahwa Bayern akan menggugat pemerintah federal di Mahkamah Konstitusi Jerman jika undang-undang baru disahkan, dengan alasan bahwa hal itu melanggar prinsip otonomi negara bagian.
Soeder juga tidak segan-segan mengeluarkan pernyataan tegas kepada para pengguna ganja di Bayern. “Siapa pun yang mengonsumsi ganja di Bayern harus tahu bahwa ia melanggar hukum. Kami tidak akan memberikan toleransi atau ruang gerak. Lebih baik keluar dari sini, karena kami akan menindak tegas,” katanya dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Bayern 1.
Apa Kata Ilmuwan?
Meskipun Soeder dan CSU bersikeras bahwa ganja adalah zat berbahaya yang harus dilarang, banyak ilmuwan yang memiliki pandangan berbeda. Menurut penelitian terbaru, ganja memiliki potensi terapeutik untuk mengobati berbagai penyakit, seperti epilepsi, sklerosis multipel, nyeri kronis, dan kanker. Ganja juga dapat membantu mengurangi gejala stres pasca-trauma, depresi, dan kecemasan.
Selain itu, ganja tidak menyebabkan ketergantungan fisik, overdosis, atau kematian, seperti halnya alkohol atau tembakau. Efek samping ganja biasanya bersifat ringan dan sementara, seperti mulut kering, mata merah, atau peningkatan nafsu makan. Namun, ganja dapat mempengaruhi fungsi kognitif, seperti memori, perhatian, atau kemampuan belajar, terutama jika digunakan secara berlebihan atau pada usia muda.
Oleh karena itu, para ilmuwan menyarankan agar legalisasi ganja disertai dengan regulasi yang ketat, seperti pembatasan usia, dosis, kualitas, dan tempat penjualan. Selain itu, para ilmuwan juga menekankan pentingnya edukasi dan pencegahan, agar masyarakat dapat membuat keputusan yang bertanggung jawab dan berdasarkan bukti ilmiah.
Bagaimana di Negara Lain?
Jerman bukanlah negara pertama yang berencana untuk melegalkan ganja. Sebelumnya, beberapa negara telah melakukannya, seperti Kanada, Uruguay, Meksiko, dan sebagian besar negara bagian di AS. Di negara-negara ini, legalisasi ganja telah membawa dampak positif dan negatif.
Di sisi positif, legalisasi ganja telah mengurangi kejahatan terkait narkoba, meningkatkan pendapatan negara dari pajak, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperluas akses medis bagi pasien yang membutuhkan. Di sisi negatif, legalisasi ganja juga telah menimbulkan masalah seperti peningkatan konsumsi di kalangan remaja, gangguan lalu lintas, penyalahgunaan zat lain, dan kurangnya standar kesehatan dan keselamatan.
Oleh karena itu, legalisasi ganja bukanlah hal yang hitam putih, melainkan memerlukan kajian yang mendalam dan komprehensif dari berbagai aspek. Apakah Jerman akan mengikuti jejak negara-negara lain, atau tetap berpegang pada larangan? Bagaimana Bayern akan bereaksi jika pemerintah pusat bersikeras meloloskan undang-undang baru? Bagaimana nasib para pengguna ganja di Bayern yang terancam hukuman? Pertanyaan-pertanyaan ini masih terbuka, dan hanya waktu yang akan menjawabnya.