Apakah Belajar Koding Masih Penting? CEO Nvidia Beri Saran Kontroversial

Apakah Belajar Koding Masih Penting? CEO Nvidia Beri Saran Kontroversial

Belajar koding atau pemrograman komputer adalah salah satu keterampilan yang banyak diminati di era digital saat ini. Namun, apakah belajar koding masih relevan di masa depan yang didominasi oleh kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning)?

Latar Belakang

Belajar koding atau pemrograman komputer adalah salah satu keterampilan yang banyak diminati di era digital saat ini. Banyak orang yang berharap bisa mendapatkan pekerjaan di bidang teknologi informasi (IT) dengan menguasai bahasa-bahasa pemrograman seperti Java, C, Python, dan lain-lain.

Namun, apakah belajar koding masih relevan di masa depan yang didominasi oleh kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning)? Menurut CEO Nvidia, Jensen Huang, jawabannya adalah tidak.

Pernyataan Jensen Huang

Jensen Huang adalah salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia teknologi, khususnya di bidang AI dan grafis. Nvidia, perusahaan yang dipimpinnya, adalah produsen chip grafis terbesar di dunia dan juga salah satu pionir dalam pengembangan AI.

Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Huang mengatakan bahwa AI akan menggantikan peran manusia dalam menulis kode. Ia bahkan menyarankan agar orang tidak belajar koding, melainkan belajar bagaimana menggunakan AI.

“AI akan menulis kode lebih baik daripada manusia. Tidak ada alasan untuk belajar koding. Kecuali Anda ingin menjadi seorang peneliti AI, Anda tidak perlu belajar koding. Anda hanya perlu belajar bagaimana menggunakan AI,” kata Huang.

Huang mencontohkan bahwa Nvidia telah menggunakan AI untuk mengoptimalkan kode-kode yang digunakan untuk menjalankan game dan aplikasi grafis. Ia mengklaim bahwa AI bisa meningkatkan performa kode hingga 10 kali lipat.

“Kami menggunakan AI untuk menulis kode yang lebih baik daripada yang bisa ditulis oleh manusia. Kami menggunakan AI untuk mengoptimalkan kode, untuk mengkompilasi kode, untuk menguji kode, untuk memverifikasi kode. Kami menggunakan AI untuk semua hal yang berkaitan dengan kode,” ujar Huang.

Dampak Bagi Pekerja IT

Pernyataan Huang tentu saja menimbulkan kontroversi dan kekhawatiran di kalangan pekerja IT, khususnya para programmer. Apakah mereka akan kehilangan pekerjaan mereka karena digantikan oleh AI?

Menurut Huang, hal itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Ia mengatakan bahwa masih ada banyak pekerjaan IT yang membutuhkan keterampilan manusia, seperti desain, analisis, dan komunikasi.

“Ada banyak pekerjaan IT yang tidak bisa dilakukan oleh AI. Misalnya, desain antarmuka pengguna, desain pengalaman pengguna, analisis data, komunikasi dengan pelanggan, dan sebagainya. Ini adalah pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, empati, dan intuisi manusia,” tutur Huang.

Huang juga menambahkan bahwa AI bukanlah ancaman, melainkan peluang bagi pekerja IT. Ia mengatakan bahwa AI akan membantu pekerja IT untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas pekerjaan mereka.

“AI adalah alat yang sangat kuat yang bisa membantu pekerja IT untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik. AI bisa membantu pekerja IT untuk menyelesaikan masalah yang lebih kompleks, untuk menghasilkan produk yang lebih inovatif, untuk meningkatkan keamanan dan reliabilitas sistem, dan sebagainya. AI adalah teman, bukan musuh, bagi pekerja IT,” pungkas Huang.

Tanggapan dari Pakar dan Praktisi IT

Pernyataan Huang tidak serta-merta diterima begitu saja oleh para pakar dan praktisi IT. Banyak yang menolak atau meragukan saran Huang untuk tidak belajar koding.

Salah satunya adalah Sundar Pichai, CEO Google, yang juga merupakan salah satu perusahaan terdepan dalam bidang AI. Dalam sebuah tweet, Pichai mengatakan bahwa belajar koding tetap penting, karena koding adalah salah satu cara untuk berpikir secara komputasional.

“Belajar koding tetap penting, karena koding adalah salah satu cara untuk berpikir secara komputasional. Koding juga membantu kita untuk memahami bagaimana AI bekerja dan bagaimana menggunakannya dengan bertanggung jawab,” tulis Pichai.

Pichai juga menekankan bahwa Google tetap mendukung inisiatif-inisiatif untuk mengajarkan koding kepada anak-anak dan remaja, seperti Code.org dan CS First. Ia mengatakan bahwa koding adalah keterampilan yang bermanfaat bagi semua orang, tidak hanya bagi pekerja IT.

“Kami tetap mendukung inisiatif-inisiatif untuk mengajarkan koding kepada anak-anak dan remaja, seperti Code.org dan CS First. Kami percaya bahwa koding adalah keterampilan yang bermanfaat bagi semua orang, tidak hanya bagi pekerja IT. Koding bisa membantu kita untuk berkreasi, berkolaborasi, dan berkontribusi bagi dunia,” ungkap Pichai.

Selain Pichai, ada juga pakar dan praktisi IT lain yang menanggapi pernyataan Huang, seperti:

  • Rishabh Srivastava, CEO Lido Learning, sebuah platform pembelajaran online yang mengajarkan koding kepada anak-anak. Ia mengatakan bahwa belajar koding adalah penting, karena koding adalah bahasa universal yang bisa menghubungkan manusia dengan mesin.
  • Anand Mahindra, chairman Mahindra Group, sebuah konglomerat bisnis yang bergerak di berbagai sektor, termasuk IT. Ia mengatakan bahwa belajar koding adalah penting, karena koding adalah cara untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat.
  • Tanmay Bakshi, seorang programmer muda yang dikenal sebagai “the world’s youngest IBM Watson developer”. Ia mengatakan bahwa belajar koding adalah penting, karena koding adalah cara untuk mengekspresikan ide dan solusi.

Kesimpulan dan Kedepannya

Menurut CEO Nvidia, Jensen Huang, belajar koding tidak perlu lagi, karena AI akan menggantikan peran manusia dalam menulis kode. Ia menyarankan agar orang belajar bagaimana menggunakan AI, bukan belajar koding.

Namun, pernyataan Huang menuai kontroversi dan kekhawatiran di kalangan pekerja IT, khususnya para programmer. Banyak pakar dan praktisi IT yang menolak atau meragukan saran Huang untuk tidak belajar koding. Mereka mengatakan bahwa belajar koding tetap penting, karena koding adalah salah satu cara untuk berpikir secara komputasional, untuk memahami bagaimana AI bekerja, untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi, dan untuk mengekspresikan ide dan solusi.

Jadi, apakah belajar koding masih penting? Jawabannya mungkin tergantung pada perspektif dan tujuan masing-masing orang. Yang pasti, belajar koding tidak ada salahnya, karena koding adalah keterampilan yang bermanfaat bagi semua orang, tidak hanya bagi pekerja IT.
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top