Harga Beras Menjelang Ramadan Melonjak, Pemerintah Tingkatkan Kuota Impor

Harga Beras Melonjak, Pemerintah Tingkatkan Kuota Impor dan Jamin Stok Cukup

Harga beras di Indonesia mencapai rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, akibat keterlambatan panen dan pasokan yang rendah. Pemerintah berencana meningkatkan kuota impor beras untuk menstabilkan harga dan memastikan stok cukup menjelang bulan Ramadan.

Keterlambatan Panen dan Pasokan Rendah Picu Kenaikan Harga

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di Indonesia naik 2,5 persen pada Januari 2024, dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Harga rata-rata beras di tingkat konsumen mencapai Rp 13.000 per kilogram, tertinggi sejak Januari 2018.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan kenaikan harga adalah keterlambatan panen di beberapa daerah sentra produksi beras, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Keterlambatan ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan banjir yang menggenangi lahan pertanian.

Akibatnya, pasokan beras di pasar domestik menjadi berkurang, sementara permintaan tetap tinggi. Selain itu, beberapa pedagang juga menimbun beras untuk mendapatkan keuntungan lebih, sehingga menambah tekanan pada harga.

Pemerintah Tingkatkan Kuota Impor Beras

Untuk mengatasi krisis beras, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kuota impor beras. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa pemerintah akan menambah kuota impor beras sebesar 1 juta ton pada tahun ini, dari sebelumnya 500 ribu ton.

Lutfi mengatakan bahwa impor beras akan dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kebutuhan pasar. Ia juga menegaskan bahwa impor beras tidak akan mengganggu petani lokal, karena pemerintah akan membeli beras dari petani dengan harga yang wajar.

“Kami akan melakukan impor beras secara bertanggung jawab, dengan memperhatikan keseimbangan antara pasokan dan permintaan, serta kesejahteraan petani,” kata Lutfi.

Pemerintah Jamin Stok Beras Cukup Jelang Ramadan

Selain meningkatkan kuota impor beras, pemerintah juga menjamin bahwa stok beras akan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya menjelang bulan Ramadan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa stok beras nasional saat ini mencapai 2,4 juta ton, lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bulanan sebesar 2,1 juta ton.

Airlangga juga mengatakan bahwa pemerintah telah menginstruksikan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyalurkan beras ke pasar dengan harga terjangkau, yaitu Rp 9.450 per kilogram. Ia juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan panic buying, karena hal itu hanya akan memperparah situasi.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tidak menimbun beras, karena stok beras kita aman dan cukup. Kami juga akan terus mengawasi harga beras di pasar, agar tidak ada yang mencoba menaikkan harga secara spekulatif,” kata Airlangga.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top