Parlemen Mesir Ingin Tinjau Ulang Kesepakatan Listrik Siemens

Parlemen Mesir Ingin Tinjau Ulang Kesepakatan Listrik Siemens

Mesir telah menginvestasikan miliaran dolar dalam proyek pembangkit listrik Siemens, yang dianggap sebagai salah satu kesepakatan terbaik di dunia dalam hal efisiensi dan biaya. Namun, beberapa anggota parlemen Mesir baru-baru ini mengajukan permintaan untuk meninjau kontrak tersebut, dengan alasan bahwa mereka tidak transparan dan merugikan kepentingan nasional. Bagaimana Kementerian Listrik Mesir bereaksi terhadap rencana ini?

Latar Belakang Proyek Pembangkit Listrik

Pada tahun 2015, Mesir menandatangani kontrak senilai 8,5 miliar euro dengan perusahaan Jerman Siemens untuk membangun tiga pembangkit listrik gas terbesar di dunia, dengan kapasitas total 14,4 gigawatt. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan listrik Mesir sebesar 50% dan mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial di negara tersebut.

Proyek ini terdiri dari tiga lokasi: Beni Suef, Burullus, dan New Capital. Masing-masing lokasi memiliki 24 turbin gas H-class, yang merupakan teknologi terbaru dan paling efisien di dunia. Proyek ini juga melibatkan pembangunan 12 turbin uap, delapan pusat transformator, dan lebih dari 600 kilometer jalur transmisi.

Proyek ini diselesaikan dalam waktu rekor 27,5 bulan, dan diresmikan oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Kanselir Jerman Angela Merkel pada tahun 2018. Menurut Siemens, proyek ini menghemat bahan bakar sebesar 1,3 miliar dolar AS per tahun, mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 30%, dan menciptakan lebih dari 20.000 lapangan kerja.

Permintaan Parlemen untuk Meninjau Kontrak

Meskipun proyek Siemens diakui sebagai prestasi besar bagi Mesir, beberapa anggota parlemen Mesir baru-baru ini mengajukan permintaan untuk membentuk komite khusus untuk meninjau kontrak tersebut. Mereka mengklaim bahwa kontrak tersebut tidak transparan, tidak kompetitif, dan merugikan kepentingan nasional Mesir.

Salah satu anggota parlemen yang mengajukan permintaan tersebut adalah Mohamed Abdel Ghany, yang mengatakan bahwa kontrak Siemens tidak melalui proses tender yang adil, dan bahwa harga yang dibayar oleh Mesir terlalu tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain yang menggunakan teknologi yang sama. Dia juga menuduh bahwa kontrak tersebut melanggar hukum Mesir yang mengharuskan penggunaan tenaga kerja dan bahan lokal dalam proyek-proyek infrastruktur.

Anggota parlemen lain yang mendukung permintaan tersebut adalah Osama Sharshar, yang mengatakan bahwa kontrak Siemens tidak sesuai dengan kebutuhan Mesir, dan bahwa kapasitas yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tersebut melebihi permintaan. Dia juga menyoroti bahwa Mesir harus membayar biaya operasi dan pemeliharaan yang tinggi kepada Siemens, dan bahwa perusahaan tersebut memiliki kendali penuh atas pembangkit listrik tersebut.

Tanggapan Kementerian Listrik Mesir terhadap Rencana Parlemen

Kementerian Listrik Mesir telah membantah klaim-klaim yang diajukan oleh anggota parlemen tersebut, dan membela kontrak Siemens sebagai salah satu kesepakatan terbaik di dunia. Kementerian tersebut mengatakan bahwa kontrak tersebut telah melalui proses negosiasi yang ketat dan profesional, dan bahwa harga yang dibayar oleh Mesir adalah yang terendah di antara negara-negara yang menggunakan teknologi yang sama.

Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa kontrak Siemens sesuai dengan kebutuhan Mesir, dan bahwa kapasitas yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tersebut tidak berlebihan, tetapi malah memberikan cadangan yang cukup untuk menghadapi lonjakan permintaan atau gangguan pasokan.

Kementerian tersebut juga menekankan bahwa Mesir memiliki hak kepemilikan penuh atas pembangkit listrik tersebut, dan bahwa Siemens hanya bertanggung jawab atas operasi dan pemeliharaan selama dua tahun pertama, setelah itu akan dialihkan kepada pihak Mesir.

Kementerian tersebut juga menyambut baik pembentukan komite khusus oleh parlemen untuk meninjau kontrak Siemens, dan mengatakan bahwa mereka siap untuk memberikan semua dokumen dan informasi yang diperlukan untuk membuktikan keabsahan dan keuntungan kontrak tersebut.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa mereka tidak takut akan transparansi, dan bahwa mereka yakin bahwa hasil tinjauan akan menegaskan bahwa kontrak Siemens adalah salah satu pencapaian terbesar bagi Mesir.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top