Vitamin merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit. Namun, apakah Anda tahu bahwa mengonsumsi vitamin secara berlebihan atau hipervitaminosis juga dapat membahayakan kesehatan Anda? Bahkan, beberapa kasus keracunan vitamin telah dilaporkan di berbagai negara, termasuk Australia.
Salah satu contoh kasus keracunan vitamin adalah yang dialami oleh seorang wanita berusia 64 tahun di Sydney, yang mengalami kerusakan hati akibat mengonsumsi suplemen vitamin B6 dan B12 selama tujuh tahun. Wanita tersebut mengaku mengonsumsi suplemen tersebut untuk mengatasi kelelahan dan stres. Namun, ternyata dosis yang ia konsumsi melebihi batas aman yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan.
Menurut Dr. Ken Harvey, seorang ahli obat dari Monash University, kasus seperti ini tidak jarang terjadi di Australia. Ia mengatakan bahwa banyak orang menganggap bahwa vitamin adalah obat mujarab yang dapat menyembuhkan segala penyakit. Padahal, vitamin hanya diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang cukup, tidak kurang dan tidak lebih.
Dr. Harvey juga menambahkan bahwa banyak suplemen vitamin yang dijual di pasaran tidak memiliki bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat dan keamanannya. Bahkan, beberapa suplemen vitamin mengandung bahan-bahan yang tidak terdaftar atau tidak sesuai dengan labelnya. Hal ini tentu dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan konsumen.
Untuk itu, Dr. Harvey menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih dan mengonsumsi suplemen vitamin. Ia mengatakan bahwa sebaiknya orang hanya mengonsumsi suplemen vitamin jika ada indikasi medis yang jelas, seperti kekurangan vitamin tertentu atau kondisi kesehatan tertentu yang membutuhkan asupan vitamin tambahan. Selain itu, orang juga harus mengikuti dosis dan petunjuk penggunaan yang tertera pada label suplemen vitamin.
Dr. Harvey juga mengingatkan bahwa suplemen vitamin bukanlah pengganti dari pola makan sehat yang seimbang dan bergizi. Ia mengatakan bahwa sumber vitamin terbaik adalah dari makanan alami, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, daging, telur, dan hati. Dengan mengonsumsi makanan-makanan tersebut secara teratur dan bervariasi, kebutuhan vitamin tubuh dapat terpenuhi dengan baik.
Efek Samping Vitamin Berlebihan
Mengonsumsi vitamin secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai efek samping yang berbeda-beda, tergantung jenis vitaminnya. Vitamin dapat dibedakan menjadi vitamin larut air dan vitamin larut lemak. Contoh vitamin larut air adalah vitamin B dan C, sedangkan contoh vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K.
Vitamin yang larut air biasanya akan dikeluarkan oleh tubuh melalui urine jika dikonsumsi secara berlebihan. Namun, beberapa vitamin larut air juga dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan. Misalnya, kelebihan vitamin B6 dapat menyebabkan gangguan saraf perifer, yang ditandai dengan mati rasa, kesemutan, atau nyeri pada tangan dan kaki. Kelebihan vitamin C dapat menyebabkan diare, batu ginjal, dan gangguan penyerapan zat besi.
Vitamin yang larut lemak memiliki risiko yang lebih tinggi karena dapat menumpuk dalam tubuh, terutama di hati dan jaringan lemak. Kelebihan vitamin larut lemak dapat menyebabkan kerusakan organ, gangguan metabolisme, dan bahkan kematian.
Misalnya, kelebihan vitamin A dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah, peningkatan tekanan intrakranial, gangguan penglihatan, kerusakan hati, dan tulang keropos. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan peningkatan kalsium dalam darah, yang dapat mengganggu fungsi jantung, ginjal, dan otot.
Cara Mencegah Vitamin Berlebihan
Untuk mencegah vitamin berlebihan, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, antara lain:
- Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu, sedang hamil atau menyusui, atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
- Pilih suplemen vitamin yang memiliki label resmi dari otoritas kesehatan, seperti BPOM di Indonesia atau TGA di Australia. Hindari suplemen vitamin yang tidak memiliki label, tidak jelas asal-usulnya, atau mengklaim dapat menyembuhkan penyakit tertentu.
- Ikuti dosis dan petunjuk penggunaan yang tertera pada label suplemen vitamin. Jangan mengonsumsi suplemen vitamin lebih dari yang dianjurkan, kecuali atas saran dokter.
- Perhatikan asupan vitamin dari makanan yang Anda konsumsi. Jika Anda telah mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin tertentu, sebaiknya kurangi atau tidak lagi mengonsumsi suplemen vitamin yang mengandung vitamin tersebut.
- Jaga pola makan sehat yang seimbang dan bergizi. Konsumsi makanan dari berbagai kelompok makanan, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, protein, dan lemak sehat. Hindari makanan olahan, gorengan, dan makanan cepat saji yang kurang mengandung vitamin.