Texas adalah salah satu negara bagian AS yang paling keras menentang kebijakan perbatasan yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden. Negara bagian yang memiliki perbatasan sepanjang 2.000 km dengan Meksiko ini mengklaim bahwa mereka berhak untuk mengendalikan dan mengamankan perbatasan mereka sendiri, tanpa campur tangan dari pemerintah federal .
Namun, sikap Texas ini tidak diterima oleh pemerintah AS, yang menganggap bahwa perbatasan adalah urusan nasional, bukan lokal. Pemerintah AS juga menuduh Texas melanggar hak asasi manusia para migran yang mencoba memasuki AS melalui perbatasan selatan .
Konflik antara Texas dan AS ini telah berlangsung sejak tahun lalu, ketika Texas mengumumkan bahwa mereka akan membangun tembok perbatasan sendiri, mengirim pasukan keamanan tambahan, dan menangkap ribuan migran yang tidak memiliki dokumen. Texas juga menolak untuk mengikuti perintah pengadilan federal yang menghentikan program Remain in Mexico, yang mengharuskan para pencari suaka menunggu di Meksiko sambil menunggu proses pengadilan mereka di AS.
Pada bulan Januari 2024, konflik ini mencapai titik kritis, ketika Texas mengumumkan bahwa mereka akan menutup Jembatan Internasional Eagle Pass, salah satu pintu masuk utama bagi para migran dari Meksiko. Texas mengklaim bahwa langkah ini diperlukan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 dan mengurangi beban pada sistem kesehatan dan sosial mereka.
Namun, penutupan jembatan ini menimbulkan protes dari pihak Meksiko, yang menganggapnya sebagai tindakan diskriminatif dan melanggar perjanjian internasional. Pihak Meksiko juga mengkhawatirkan dampak negatif penutupan jembatan ini terhadap perdagangan, pariwisata, dan hubungan bilateral antara kedua negara.
Selain itu, penutupan jembatan ini juga menimbulkan kritik dari pihak AS, yang menganggapnya sebagai tindakan provokatif dan melawan hukum. Pemerintah AS mengirim surat peringatan kepada Gubernur Texas Greg Abbott, yang menuntut agar jembatan dibuka kembali segera. Surat tersebut juga mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap Texas jika mereka tidak mematuhi perintah tersebut.
Texas Tidak Sendirian
Meskipun mendapat tekanan dari pihak AS dan Meksiko, Texas tidak sendirian dalam perjuangannya untuk mengendalikan perbatasan mereka. Sejumlah negara bagian lain yang juga memiliki perbatasan dengan Meksiko, seperti Arizona, New Mexico, dan Oklahoma, telah menyatakan dukungan mereka kepada Texas. Mereka juga mengkritik kebijakan perbatasan pemerintahan Biden, yang mereka anggap terlalu lunak dan tidak efektif.
Bahkan, beberapa negara bagian ini juga telah mengambil langkah-langkah serupa dengan Texas, seperti mengirim pasukan keamanan tambahan, membangun tembok perbatasan sendiri, dan menolak untuk menerima para migran yang dikirim oleh pemerintah federal . Mereka juga menandatangani surat bersama yang mengecam tindakan pemerintah AS terhadap Texas, dan menuntut agar pemerintah federal menghormati hak dan kewenangan negara bagian dalam mengelola perbatasan mereka.
Texas Ingin Keluar dari AS?
Konflik perbatasan antara Texas dan AS ini juga telah memicu spekulasi tentang kemungkinan Texas untuk keluar dari AS, atau yang dikenal dengan istilah Texit. Gerakan ini didukung oleh sebagian warga Texas, yang merasa tidak puas dengan kebijakan dan perlakuan pemerintah federal terhadap negara bagian mereka. Mereka juga merasa bahwa Texas memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri, tanpa harus tunduk pada aturan dan regulasi dari Washington.
Gerakan Texit ini telah ada sejak lama, tetapi semakin menguat sejak tahun 2020, ketika Texas mengalami krisis listrik, pandemi COVID-19, dan pemilihan presiden yang kontroversial. Beberapa kelompok dan politisi di Texas telah mengusulkan referendum untuk memutuskan apakah Texas akan tetap menjadi bagian dari AS atau tidak .
Namun, gerakan Texit ini juga mendapat tentangan dari sebagian besar warga Texas, yang masih merasa terikat dengan AS, baik secara sejarah, budaya, maupun ekonomi. Mereka juga meragukan legalitas dan kelayakan dari rencana untuk memisahkan Texas dari AS, yang akan menimbulkan berbagai masalah hukum, politik, dan diplomatik .
Apa Masa Depan Perbatasan Texas?
Konflik perbatasan antara Texas dan AS ini belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian. Kedua pihak masih bersikeras dengan pendirian dan tuntutan mereka, tanpa ada ruang untuk kompromi atau dialog. Sementara itu, para migran yang terjebak di tengah-tengah konflik ini masih menghadapi kondisi yang sulit dan tidak pasti, tanpa tahu apakah mereka akan bisa memasuki AS atau tidak.
Konflik ini juga telah menimbulkan dampak negatif bagi hubungan antara AS dan Meksiko, yang merupakan dua negara tetangga dan mitra dagang penting. Kedua negara ini harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah perbatasan, yang tidak hanya berkaitan dengan migrasi, tetapi juga dengan keamanan, kesehatan, lingkungan, dan kerjasama regional.
Konflik ini juga telah menunjukkan betapa rapuhnya persatuan dan solidaritas di antara negara-negara bagian AS, yang semakin terpecah belah oleh perbedaan ideologi, politik, dan kepentingan. Konflik ini juga telah mengancam nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum yang menjadi landasan dari negara AS.
Konflik perbatasan antara Texas dan AS ini adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Amerika di abad ke-21. Konflik ini tidak hanya mempengaruhi nasib Texas, AS, dan Meksiko, tetapi juga dunia. Bagaimana konflik ini akan diselesaikan, dan apa dampaknya bagi masa depan Amerika, masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab.