Google Mengurangi 10.000 Pekerja Teknologi dan Menghabiskan $2 miliar untuk PHK

Google Mengurangi 10.000 Pekerja Teknologi dan Menghabiskan $2 miliar untuk PHK

Google, raksasa teknologi yang dikenal dengan budaya kerja yang inovatif dan inklusif, mengumumkan bahwa mereka telah mengurangi sekitar 10.000 pekerja teknologi di seluruh dunia pada kuartal keempat tahun 2023. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan fokus pada area strategis seperti kecerdasan buatan, pencarian, dan cloud.

Google menghabiskan sekitar $2 miliar untuk biaya pesangon dan restrukturisasi terkait dengan pemutusan hubungan kerja, yang merupakan salah satu faktor yang menyebabkan penurunan laba bersih perusahaan sebesar 23% menjadi $8,9 miliar pada kuartal tersebut. Pendapatan Google, bagaimanapun, masih tumbuh 17% menjadi $56,9 miliar, didorong oleh peningkatan permintaan iklan online dan layanan cloud di tengah pandemi Covid-19.

Alasan di balik pemutusan hubungan kerja

Menurut CEO Google, Sundar Pichai, pemutusan hubungan kerja ini adalah bagian dari rencana jangka panjang perusahaan untuk mengoptimalkan sumber daya dan mengalokasikan lebih banyak investasi ke bidang-bidang yang dianggap penting untuk masa depan Google. Pichai mengatakan bahwa Google ingin memastikan bahwa mereka memiliki tim yang tepat untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan di era digital.

“Kami telah melakukan beberapa perubahan organisasi untuk menyederhanakan struktur kami dan menyelaraskan tim kami dengan prioritas kami. Kami juga mengambil keputusan sulit untuk mengurangi beberapa pekerjaan yang tidak lagi sesuai dengan visi kami atau tidak memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pengguna atau mitra kami,” kata Pichai dalam panggilan pendapatan dengan analis.

Pichai menambahkan bahwa Google tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada para pekerja yang terkena dampak, termasuk memberikan paket pesangon yang adil, bantuan karier, dan pelatihan keterampilan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para pekerja atas kontribusi dan dedikasi mereka selama bekerja di Google.

Salah satu bidang yang mengalami pemangkasan terbesar adalah divisi perangkat keras Google, yang bertanggung jawab atas produk-produk seperti smartphone Pixel, speaker pintar Nest, dan laptop Chromebook. Menurut laporan The Verge, Google memecat sekitar 3.000 pekerja di divisi ini, sebagian besar di Asia, karena penjualan yang mengecewakan dan persaingan yang ketat dari rival-rival seperti Apple, Samsung, dan Amazon.

Google juga mengurangi pekerjaan di beberapa proyek eksperimental yang berada di bawah divisi penelitian dan pengembangan Google, yang dikenal sebagai Google X. Beberapa proyek yang ditutup atau dikurangi antara lain Project Loon, yang bertujuan untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi melalui balon udara; Project Makani, yang mengembangkan turbin angin terbang; dan Project Soli, yang menggunakan radar untuk mendeteksi gerakan tangan.

Dampak terhadap budaya kerja Google

Pemutusan hubungan kerja ini juga menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap budaya kerja Google, yang selama ini dikenal sebagai salah satu yang terbaik di industri teknologi. Google terkenal dengan fasilitas kantor yang mewah, fleksibilitas kerja, lingkungan yang kolaboratif, dan kesempatan untuk mengejar proyek-proyek yang menarik dan bermanfaat.

Namun, beberapa mantan dan karyawan Google mengatakan bahwa pemutusan hubungan kerja ini telah merusak kepercayaan dan moral di antara para pekerja, serta mengurangi ruang untuk bereksperimen dan berinovasi. Mereka juga mengkritik cara Google menangani proses pemutusan hubungan kerja, yang mereka anggap tidak transparan, tidak adil, dan tidak menghormati.

“Google telah kehilangan jiwa dan identitasnya. Mereka tidak lagi peduli dengan pekerja mereka, hanya dengan angka-angka. Mereka tidak memberi tahu kami alasan sebenarnya mengapa kami dipecat, hanya mengatakan bahwa kami tidak lagi cocok dengan strategi perusahaan. Mereka tidak memberi kami kesempatan untuk pindah ke tim lain atau proyek lain. Mereka hanya membuang kami begitu saja,” kata seorang mantan karyawan Google yang bekerja di divisi perangkat keras, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Seorang karyawan Google yang masih bekerja di divisi Google X, yang juga meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa pemutusan hubungan kerja ini telah membuatnya merasa tidak aman dan tidak termotivasi. Ia mengatakan bahwa ia tidak yakin apakah proyek yang ia kerjakan akan tetap ada atau tidak, dan apakah ia akan mendapatkan penghargaan atau hukuman atas kinerjanya.

“Saya merasa seperti berjalan di atas kawat. Saya tidak tahu apa yang diharapkan Google dari saya, atau apa yang saya harapkan dari Google. Saya tidak merasa dihargai atau dihormati sebagai seorang insinyur atau sebagai seorang manusia. Saya tidak merasa bahwa saya menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar atau lebih baik. Saya hanya merasa bahwa saya menjadi bagian dari mesin yang tidak berjiwa,” katanya.

Tantangan dan peluang bagi Google

Pemutusan hubungan kerja ini menunjukkan bahwa Google menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan teknologi terkemuka di dunia, di tengah perubahan pasar, persaingan, dan regulasi. Google harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan dan preferensi pengguna, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya, serta mengatasi isu-isu seperti privasi, keamanan, etika, dan tanggung jawab sosial.

Di sisi lain, pemutusan hubungan kerja ini juga memberikan peluang bagi Google untuk memfokuskan sumber daya dan energinya pada bidang-bidang yang memiliki potensi besar untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Google memiliki keunggulan kompetitif dalam hal kecerdasan buatan, pencarian, dan cloud, yang merupakan area yang terus berkembang dan menawarkan solusi untuk berbagai masalah dan tantangan.

Google juga memiliki visi dan misi yang kuat, yaitu untuk mengorganisir informasi dunia dan membuatnya dapat diakses dan bermanfaat bagi semua orang. Google memiliki nilai-nilai yang mendorong inovasi, keragaman, keterbukaan, dan kolaborasi. Google memiliki budaya kerja yang unik, yang mendorong pekerja untuk belajar, bereksperimen, dan berkontribusi.

Google, dengan demikian, masih memiliki banyak peluang untuk terus tumbuh dan berkembang sebagai perusahaan teknologi yang berpengaruh dan disegani. Namun, untuk mencapai hal itu, Google harus mampu menjaga keseimbangan antara efisiensi dan kreativitas, antara strategi dan eksperimen, dan antara profit dan tujuan. Google harus mampu mempertahankan dan memperkuat budaya kerja yang membuatnya menjadi Google.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top