Starbucks Indonesia Menanggapi Boikot Produk yang Berafiliasi dengan Israel

Starbucks Indonesia Menanggapi Boikot Produk yang Berafiliasi dengan Israel

Starbucks Indonesia mengeluarkan pernyataan resmi terkait boikot produk yang berafiliasi dengan Israel yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Boikot ini dipicu oleh konflik Israel-Palestina yang memanas akhir-akhir ini, yang menimbulkan kritik dan protes dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dalam pernyataan yang diunggah di akun Instagram resminya, Starbucks Indonesia menegaskan bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki hubungan bisnis atau investasi dengan Israel. Starbucks Indonesia juga menyatakan bahwa perusahaan tersebut berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan mitra di Indonesia, serta mendukung pembangunan ekonomi dan sosial di negara ini.

“Starbucks Indonesia adalah perusahaan yang sepenuhnya dimiliki dan dioperasikan oleh PT Sari Coffee Indonesia, yang merupakan bagian dari MAP Group, sebuah perusahaan ritel terkemuka di Indonesia. Kami tidak memiliki hubungan bisnis atau investasi dengan Israel, dan kami tidak mendukung atau terlibat dalam kegiatan politik apapun,” demikian bunyi pernyataan Starbucks Indonesia.

Starbucks Indonesia juga mengapresiasi dukungan dan kepercayaan pelanggan dan mitra yang telah setia selama lebih dari 20 tahun. Perusahaan tersebut berharap dapat terus memberikan pengalaman kopi terbaik dan berkontribusi positif bagi masyarakat Indonesia.

“Kami menghargai dukungan dan kepercayaan pelanggan dan mitra kami yang telah bersama kami sejak kami membuka gerai pertama kami di Plaza Indonesia pada tahun 2002. Kami berharap dapat terus memberikan pengalaman kopi terbaik dan berkontribusi positif bagi masyarakat Indonesia melalui program-program tanggung jawab sosial kami,” lanjut pernyataan tersebut.

Reaksi Masyarakat terhadap Boikot Starbucks

Boikot produk yang berafiliasi dengan Israel, termasuk Starbucks, telah menyebar di media sosial dan diikuti oleh sebagian masyarakat Indonesia. Boikot ini bertujuan untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina yang menjadi korban kekerasan dan penjajahan Israel.

Salah satu yang mengajak boikot Starbucks adalah Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu. Melalui akun Twitternya, ia mengunggah foto dirinya sedang memegang gelas kopi dengan tulisan “Boikot Israel” dan menyertakan tagar #BoikotStarbucks.

“Kita harus bersatu dan bergerak bersama untuk membela Palestina. Salah satu caranya adalah dengan memboikot produk-produk yang berafiliasi dengan Israel, termasuk Starbucks. Ini adalah bentuk perlawanan kita terhadap kezaliman Israel,” tulis Syaikhu.

Namun, tidak semua masyarakat Indonesia setuju dengan boikot Starbucks. Beberapa di antaranya menganggap bahwa boikot tersebut tidak efektif dan tidak berdampak pada Israel. Mereka juga menilai bahwa boikot tersebut justru merugikan pekerja dan petani kopi lokal yang bekerja sama dengan Starbucks.

Salah satu yang menyuarakan pendapat berbeda adalah aktivis sosial dan penulis Najwa Shihab. Melalui akun Instagramnya, ia mengunggah foto dirinya sedang menikmati kopi di salah satu gerai Starbucks. Ia menulis bahwa ia mendukung Palestina, tetapi tidak dengan cara memboikot Starbucks.

“Saya mendukung Palestina, tetapi saya tidak setuju dengan boikot Starbucks. Saya pikir boikot ini tidak adil dan tidak logis. Starbucks Indonesia adalah perusahaan lokal yang membuka lapangan pekerjaan dan membantu petani kopi di Indonesia. Boikot ini justru akan merugikan mereka, bukan Israel,” tulis Najwa.

Dampak Boikot Starbucks terhadap Bisnis dan Ekonomi

Boikot produk yang berafiliasi dengan Israel, termasuk Starbucks, juga berpotensi memberikan dampak negatif terhadap bisnis dan ekonomi Indonesia. Menurut analis ekonomi Faisal Basri, boikot tersebut tidak akan mempengaruhi Israel, tetapi justru akan mengurangi pendapatan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Boikot ini tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap Israel, karena mereka tidak tergantung pada pasar Indonesia. Tetapi, boikot ini akan berdampak pada bisnis dan ekonomi Indonesia, karena akan mengurangi konsumsi, pendapatan, dan pertumbuhan ekonomi kita,” kata Faisal dalam sebuah wawancara.

Faisal menambahkan bahwa boikot tersebut juga akan menimbulkan kesan negatif terhadap iklim investasi di Indonesia. Ia mengatakan bahwa boikot tersebut akan membuat investor asing ragu untuk berinvestasi di Indonesia, karena khawatir terjadi gejolak sosial dan politik.

“Boikot ini juga akan menciptakan citra buruk bagi Indonesia di mata dunia. Investor asing akan berpikir dua kali untuk berinvestasi di Indonesia, karena mereka akan takut terjadi kerusuhan atau konflik sosial dan politik di sini. Padahal, kita membutuhkan investasi asing untuk membangun infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Faisal.

Sikap Pemerintah terhadap Boikot Starbucks

Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, telah menyatakan sikapnya terkait boikot produk yang berafiliasi dengan Israel, termasuk Starbucks. Retno mengatakan bahwa pemerintah menghormati hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya, tetapi juga mengimbau agar tidak melakukan tindakan yang merugikan pihak lain.

“Kami menghormati hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya terkait dengan isu-isu internasional, termasuk Palestina. Namun, kami juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan tindakan yang merugikan pihak lain, termasuk pelaku usaha dan pekerja di Indonesia,” kata Retno dalam sebuah konferensi pers.

Retno juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tetap konsisten dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan dan kedaulatan. Ia mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya diplomasi dan bantuan kemanusiaan untuk membantu Palestina.

“Kami tetap konsisten dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan dan kedaulatan. Kami telah melakukan berbagai upaya diplomasi dan bantuan kemanusiaan untuk membantu Palestina. Kami juga terus mendorong solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan keluar yang adil dan damai bagi Palestina dan Israel,” ucap Retno.
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top