NASA: Misi Helikopter Ingenuity di Mars Berakhir Setelah Kerusakan Rotor

NASA: Misi Helikopter Ingenuity di Mars Berakhir Setelah Kerusakan Rotor

Helikopter Ingenuity NASA, yang menjadi pesawat pertama yang melakukan penerbangan bertenaga dan terkontrol di planet lain, telah mengakhiri misinya setelah mengalami kerusakan rotor yang fatal. Helikopter kecil itu berhasil melakukan 72 penerbangan di Mars sejak April 2021, jauh melebihi ekspektasi awalnya.

Ingenuity, yang juga disebut Ginny, dikirim ke Mars sebagai bagian dari misi Mars 2020 bersama dengan rover Perseverance. Helikopter itu dirancang oleh Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA bekerja sama dengan AeroVironment, Ames Research Center dan Langley Research Center NASA, dengan beberapa komponen disediakan oleh Lockheed Martin Space, Qualcomm, dan SolAero.

Ingenuity mendarat di Mars pada 18 Februari 2021, menempel di bagian bawah Perseverance, yang mendarat di dekat tepi barat kawah Jezero yang berdiameter 45 km. Helikopter itu mulai terbang pada 19 April 2021, menunjukkan bahwa penerbangan di atmosfer tipis Mars adalah mungkin, dan disebut sebagai “momen Wright Bersaudara” oleh NASA.

Karena sinyal radio membutuhkan waktu antara lima dan dua puluh menit untuk bergerak antara Bumi dan Mars, tergantung pada posisi planet-planet, Ingenuity tidak dapat dikendalikan secara langsung secara real time tetapi terbang secara otonom untuk menjalankan rencana penerbangan yang dirancang dan dikirimkan oleh JPL.

Tujuan awal Ingenuity adalah sebagai demonstrasi teknologi, yang membutuhkan lima penerbangan pada ketinggian antara 3-5 m selama hingga 90 detik setiapnya untuk membuktikan kemampuan terbangnya. Namun, setelah berhasil melampaui fase demonstrasi ini, JPL merancang serangkaian penerbangan operasional untuk mengeksplorasi bagaimana pengintaian udara dapat membantu eksplorasi Mars dan dunia lainnya.

Dalam peran operasional ini, Ingenuity menjelajahi daerah-daerah menarik untuk rover Perseverance, meningkatkan teknik navigasi, dan menguji batas-batas kemampuan terbangnya. Ingenuity juga mengambil gambar-gambar menakjubkan dari permukaan Mars, termasuk beberapa yang menunjukkan Perseverance dari udara.

Kinerja dan ketahanan Ingenuity di lingkungan Mars yang keras sangat melebihi harapan, memungkinkannya melakukan lebih banyak penerbangan daripada yang direncanakan semula. Helikopter itu terbang selama total 128 menit, menempuh jarak 17 km, dan mencapai ketinggian maksimum 24 m. Kecepatan tanah maksimum yang dicapai oleh Ingenuity adalah 36 km/jam.

Namun, semua hal baik harus berakhir, dan begitu juga dengan Ingenuity. Pada penerbangan ke-72, yang dilakukan pada 18 Januari 2024, helikopter itu mengalami kerusakan pada salah satu bilah rotornya, yang menyebabkan kehilangan stabilitas dan jatuh ke tanah. Tim JPL mengkonfirmasi bahwa Ingenuity tidak akan bisa terbang lagi, dan mengumumkan akhir dari misi helikopter.

“Kami sangat bangga dengan apa yang telah dicapai oleh Ingenuity,” kata MiMi Aung, manajer proyek Ingenuity di JPL. “Ini adalah eksperimen berani yang membuka kemungkinan baru untuk eksplorasi planet. Kami berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung dan berkontribusi pada misi ini, dan kami berharap bahwa Ingenuity akan menjadi inspirasi bagi generasi penjelajah udara berikutnya.”

Ingenuity akan tetap berada di Mars sebagai monumen dari prestasinya, sementara Perseverance akan melanjutkan misinya untuk mencari tanda-tanda kehidupan kuno di kawah Jezero. Rover itu juga akan mengumpulkan dan menyimpan sampel batuan dan tanah yang akan dikembalikan ke Bumi oleh misi Mars Sample Return di masa depan.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top