Investasi IKN Terus Mengalir, Pembangunan Istana Negara Capai 54,7 Persen

Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur terus menunjukkan kemajuan signifikan. Berbagai proyek infrastruktur telah dimulai, termasuk pembangunan Istana Negara yang telah mencapai 54,7 persen. Selain itu, komitmen investasi dari berbagai pihak juga terus mengalir, mencapai Rp41,4 triliun hingga tahap ketiga groundbreaking.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan IKN Nusantara merupakan salah satu prioritas pemerintah untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Ia menegaskan bahwa proyek tersebut tidak akan terhambat oleh perubahan kepemimpinan di tahun 2024, karena telah dijamin oleh undang-undang dan didukung oleh seluruh elemen bangsa.

“Jangan ragu-ragu, ini adalah proyek nasional yang sudah diamanatkan oleh UU No. 11 Tahun 2020 tentang IKN. Ini bukan proyek pribadi atau partai, tapi proyek untuk Indonesia. Siapapun yang menjadi presiden di masa depan, pasti akan melanjutkan proyek ini,” kata Basuki dalam keterangan persnya, Rabu (20/12).

Basuki menambahkan bahwa pembangunan IKN Nusantara juga sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, yang memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Ia mengatakan bahwa konsep green smart city yang diterapkan di IKN Nusantara akan menjadikan kota tersebut sebagai contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dan dunia.

“Kami tidak hanya membangun kota, tapi juga membangun peradaban baru yang progresif, inklusif, dan berkelanjutan. IKN Nusantara akan menjadi kota yang ramah lingkungan, cerdas, dan berdaya saing. Kami juga memastikan bahwa pembangunan IKN Nusantara tidak merugikan masyarakat lokal, tapi malah memberikan manfaat bagi mereka,” ujar Basuki.

Salah satu manfaat yang dirasakan oleh masyarakat lokal adalah peningkatan kesejahteraan dan lapangan kerja. Basuki menyebutkan bahwa sejak pembangunan IKN Nusantara dimulai, sekitar 40.000 pekerja telah terlibat, baik dari dalam maupun luar daerah. Ia juga mengklaim bahwa proyek tersebut telah menyerap sekitar 70 persen bahan baku lokal, seperti batu, pasir, dan kayu.

“Kami berharap bahwa pembangunan IKN Nusantara dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur dan Indonesia secara keseluruhan. Kami juga berharap bahwa IKN Nusantara dapat menjadi pusat inovasi, kreativitas, dan kolaborasi bagi seluruh anak bangsa,” tutur Basuki.

Sementara itu, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono mengungkapkan bahwa proyek tersebut telah menarik minat investasi yang besar, baik dari dalam maupun luar negeri. Ia menyatakan bahwa hingga tahap ketiga groundbreaking, Badan Otorita IKN telah menerima 330 surat minat (LoI) investasi, dengan nilai total mencapai Rp41,4 triliun.

“Ini menunjukkan bahwa investor percaya dan optimis dengan prospek proyek IKN Nusantara. IKN Nusantara bukan hanya kota baru, tapi juga simbol transformasi Indonesia menjadi peradaban baru dan berkelanjutan,” kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/12).

Bambang menjelaskan bahwa sekitar 55 persen LoI berasal dari investor domestik, yang tertarik untuk mengembangkan sektor poros nasional. Sementara itu, investor asing yang paling banyak mengajukan LoI berasal dari Singapura, Jepang, China, dan Malaysia. Ia menambahkan bahwa investor yang tertarik dengan proyek IKN Nusantara dapat memanfaatkan berbagai insentif dan kompensasi yang diatur oleh PP No. 12 Tahun 2020, antara lain:

  • Pajak penghasilan (PPh) badan sebesar nol persen selama sepuluh tahun
  • Pajak pertambahan nilai (PPN) impor sebesar nol persen
  • Pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar nol persen
  • Bea masuk sebesar nol persen
  • Pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar nol persen selama sepuluh tahun

Bambang menegaskan bahwa pembangunan IKN Nusantara tidak hanya berfokus pada kemajuan ekonomi, tapi juga pelestarian lingkungan. Ia menyebutkan bahwa konsep green smart city yang diterapkan di IKN Nusantara mengutamakan keberlanjutan bagi generasi mendatang.

“IKN Nusantara bukan hanya kota, tapi juga manifestasi dari visi Indonesia yang progresif, inklusif, dan berkelanjutan. Partisipasi aktif dari investor merupakan wujud dari semangat kolektif untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” pungkas Bambang.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top